Jakarta (ANTARA) - Polisi masih memburu pelaku utama yang menusuk seorang remaja berinisial DT (15) hingga tewas di Jalan Satrio, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu dini hari saat bersama adik dan rekan-rekannya melakukan kegiatan Sahur on The Road (SOTR).

Kepala Unit Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Komisiaris Polisi Andi Sinjaya di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya tengah memeriksa kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang berada di lokasi kejadian.

"Ya di daerah situ ada petunjuk CCTV yang kami amankan," ujar Andi.

Hanya saja, letak kamera CCTV tersebut cukup jauh dari lokasi kejadian sehingga rekaman yang tengah diteliti oleh polisi tidak terlalu jelas.

"Karena cukup jauh jadi tidak bisa teridentifikasi dengan jelas tapi nanti kita dalami dari saksi-saksi yang ada," ujarnya.

Andi mengatakan saat ini pihaknya telah mengamankan empat orang yang diduga turut melakukan pengeroyokan. Keempatnya kini masih berada di Mapolsek Metro Setiabudi untuk diperiksa secara intensif.

Sebelumnya, geng motor kembali menjadi momok menakutkan bagi masyarakat ibu kota ini saat Ramadhan. Tak tanggung-tanggung, kini seorang remaja bernama Danu Tirta (15) tewas usai dikeroyok dan ditusuk.

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Dokter Satrio, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu pukul 01.05 dini hari.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Setiabudi, Komisiaris Polisi Tri Suryawan mengatakan, kejadian bermula saat korban dan adiknya tengah melakukan SOTR bersama teman-temannya.

"Korban diseret kemudian ditusuk dengan benda tajam dari punggung belakang sebelah kanan tembus ke paru-paru," ujar Tri saat dikonfirmasi, Sabtu.

Korban kemudian dilarikan menuju rumah sakit menggunakan taksi. Saat dalam perjalanan, korban pun meregang nyawa akibat tusukan senjata tajam pada bagian punggung sebelah kanan yang menembus ke paru-paru.
Baca juga: Empat orang ditangkap terkait kematian remaja saat SOTR
Baca juga: "SOTR" gandeng polisi agar tak terlibat tawuran

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019