Jakarta (ANTARA/JACX) - Masyarakat dikejutkan dengan informasi yang beredar melalui pesan berantai yang diunggah di media sosial tentang adanya cacar monyet yang telah terdeteksi di Batam dan adanya anggota TNI yang terpapar dan kemudian meninggal.

Dalam unggahan yang disertai dengan foto anggota TNI itu diikuti dengan informasi lainnya berupa tangkapan layar dari sebuah unggahan akun media sosial yang menarasikan bahwa warga harus berhati-hati karena cacar monyet sudah masuk ke Batam.

Klaim  : cacar monyet sudah masuk ke Batam dan ada anggota TNI yang terinfeksi kemudian meninggal
Rating : Salah/Disinformasi

Penjelasan :
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Didi Kusmarjadi, memastikan hingga kini tidak ada warga kota setempat yang mengidap cacar monyet (monkeypox).

"Tidak ada yang mengidap cacar monyet," kata Didi di Batam, Sabtu (18/5).

Ia membantah rumor yang menyebutkan bahwa virus yang berasal dari hewan itu sudah mewabah di Kota Batam. Namun memang, kata dia, pemerintah melakukan berbagai langkah sebagai upaya antisipatif agar virus tidak sampai masuk dan menyebar di Batam.

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain memindai suhu tubuh semua orang yang baru masuk Batam melalui pelabuhan dan bandara internasional, dan memastikan semuanya dalam kondisi sehat. Langkah lainnya, menyiapkan ruang khusus, untuk mengisolasi bila menemukan orang yang terduga membawa virus cacar monyet. Kadinkes mengingatkan agar warga menjaga hewan peliharaannya, termasuk monyet agar tidak terkena virus cacar.

Sementara itu Kapala Penerangan Kodam II/Sriwjaya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu menjelaskan, adanya berita yang beredar dan sempat viral di aplikasi media sosial WhatsApp, terkait anggota Kodim 0410 KBL yakni Serda SS meninggal pada Sabtu (18/5) karena terkena cacar monyet atau mongkey pox tersebut adalah tidak benar.

"Berita itu tidak benar, karena belum ada informasi resmi (cacar monyet), laporan medis juga belum ada, yang tahu di pihak rumah sakit, tapi memang dia sakit dan dirawat pada Jumat malam di Jakarta, Sabtu pagi meninggal", kata Kapendam II/Swj Kolonel Inf Djohan Darmawan.

"Almarhum mengalami kulit hipersensitif, terus kena virus protozoa dan TBC. Jadi bukan karena cacar monyet", tegas Kapendam.

"Hingga saat ini belum ada kasus tersebut terjadi di Indonesia dan itu baru terjadi di Singapura", jelasnya.

"Sekali lagi saya sampaikan, untuk foto-foto tentang penyakit Almarhum yang beredar di medsos, tidak semuanya benar", kata Kolonel Djohan.

Saat ini, almarhum sudah dimakamkan di kampung halamannya di Krui Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Cek fakta: Batam bantah rumor warganya ada yang idap cacar monyet
Cek fakta: Kemenkes tegaskan monkeypox tidak ada di Indonesia
Cek fakta: Pemerintah terus ikuti perkembangan kasus cacar monyet di Singapura
Cek fakta: Dinkes Kepri belum temukan orang menderita cacar monyet



 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Panca Hari Prabowo
Copyright © ANTARA 2019