Arbil, Irak (ANTARA News) - Pemberontak Kurdi di Irak utara pada Senin menyatakan, tidak menderita apa pun akibat serangan udara dan serbuan lintas perbatasan Turki pada Desember. Tentara Turki pada awal bulan ini menyatakan serangannya mengakibatkan kerugian besar pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang memakai daerah bergunung-gunung terpencil di Irak utara sebagai pangkalan untuk menyerang Turki, tempatnya memperjuangkan negara merdeka. Tapi, pejabat tinggi PKK Abdul Rahman Chaderchi mengatakan kepada kantor berita Inggris Reuters bahwa serangan Turki itu menewaskan lima pejuang Partai Hidup Bebas Kurdistan (PJAK), pecahan PKK dan musuh Iran. Pejabat Kurdi Irak menyatakan pesawat tempur Turki membom daerah di wilayah setengah mandiri Kurdi di Irak utara pada Minggu untuk hari kedua berturut-turut dan yang ketiga dalam Desember. Tentara Turki juga melancarkan sedikit-dikitnya dua serangan kecil-kecilan lintas perbatasan pada bulan ini. Chaderchi menyatakan pejuang PJAK itu tewas pada 16 Desember, tapi tidak merinci. Ankara menyatakan berhak untuk menggunakan kekuatan untuk memberantas PKK, yang menekankan upayanya sejak 1984. Lebih 30,000 orang tewas akibat pertempuran tersebut. Amerika Serikat, yang mendaftar PKK sebagai kelompok teroris, menyatakan memiliki kepentingan sama dengan Turki dalam menghentikan kegiatan PKK di Irak, tapi takut peningkatan ketegangan dapat menggoyahkan wilayah tenang Irak utara. Turki, anggota persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO meningkatkan serangannya terhadap gerilyawan PKK di Irak utara selama pekan terahir. Mereka melakukan dua serbuan, yang satu melibatkan 50 pesawat tempur pada 16 Desember dan yang kedua melibatkan beberapa ratus prajurit angkatan darat selama dua hari terahir. Tentara Turki menyatakan ratusan gerilyawan PKK berhasil mereka singkirkan dalam gerakan belakangan ini. Ankara menuding PKK menyebabkan kematian hampir 40.000 orang sejak angkat senjata untuk memisahkan wilayah Kurdi pada 1984. Turki menyatakan sekitar 3.000 pejuang PKK dipusatkan di pangkalan di wilayah Irak utara. Pesawat tempur Turki hari Minggu membom daerah di Irak utara dalam dua hari berturut-turut, namun tidak menimbulkan korban, kata pejabat Irak dari suku Kurdi. Jabbar Yawar, jurubicara pasukan keamanan Kurdi Irak, menyatakan serangan udara itu terjadi di daerah pegunungan sepi di Irak utara pada pukul 03.00 waktu setempat dan berahir setelah sekitar tiga jam. Ia menyatakan serangan itu hanya mengakibatkan kerusakan di lahan pertanian. Tidak segera didapat tanggapan dari tentara Turki, yang pada Sabtu menyatakan berencana melanjutkan gerakan tentaranya terhadap gerilyawan PKK di wilayah Turki, yang kemudian menyeberangi perbatasan di Irak utara. Pemerintah Turki menyatakan berhak menggunakan pasukannya untuk menumpas PKK, yang menggunakan daerah setengah mandiri Kurdi di Irak utara sebagai tempat peluncuran serangan, yang menewaskan lusinan tentara Turki pada beberapa bulan terahir. Turki mengerahkan sekitar 100.000 tentaranya di perbatasan dengan Irak dan berjanji menumpas PKK, tapi sejauh ini menurunkan tingkat penuh serangannya. Selain itu, mereka melancarkan serangan darat terbatas dan serangan udara terhadap sasaran PKK. Pesawat tempur Turki melancarkan serangan udara hari Sabtu, namun tidak mengakibatkan korban, kata pejabat Irak, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007