Jakarta (ANTARA) - Pelatih BTN CLS Knights Indonesia, Brian Rowsom, mengaku tersanjung atas minat yang diperlihatkan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (PP Perbasi) untuk menggunakan jasanya sebagai pelatih tim nasional bola basket putra Indonesia menyongsong Piala Dunia Basket 2023.

Rowsom mengaku ia didampingi Managing Partner CLS Christopher Tanuwidjaja akan melakukan pertemuan dengan PP Perbasi pada Selasa (21/5) untuk membahas hal tersebut.

"Saya masih akan melakukan pertemuan lebih lanjut dengan mereka (PP Perbasi), jadi kita lihat saja nanti. Kemungkinannya ada," kata Rowsom.

Pelatih asal Amerika Serikat itu sukses membawa CLS menjuarai ABL di musim kedua keikutsertaan dalam kompetisi bola basket yang berkembang menjadi Asia Tenggara dan sekitarnya tersebut.

"Sekali lagi, menjadi sebuah kehormatan bagi saya untuk membantu para pemain di sini untuk berkembang menjadi lebih baik," ujar Rowsom.

Baca juga: Juarai ABL, pelatih dan pemain asing CLS dilirik Perbasi

Rowsom mengaku kontraknya dengan CLS sudah selesai di atas lapangan selepas berhasil menjuarai ABL 2018/2019, namun ia masih mempertimbangkan beberapa opsi dan tawaran yang ada.

Ia tak menyebutkan secara spesifik tawaran yang datang, namun mengatakan ada dari tim ABL lain serta dari negara-negara di mana ia pernah melatih sebelumnya yakni di Jepang dan Timur Tengah.

Timnas basket putra Indonesia saat ini dilatih Wahyu Widayat Jati yang diberi mandat menyusul mundurnya Fictor Gideon Roring beberapa waktu lalu.

Cacing, demikian Wahyu akrab disapa, akan menakhodai Indonesia dalam pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games 2019 di Filipina pada Desember nanti.

Jika kemudian Rowsom diberi kepercayaan menangani timnas basket putra Indonesia, belum jelas bagaimana nasib Dusan Ignatov pelatih asal Serbia yang saat ini memimpin timnas U-18 yang diproyeksikan untuk persiapan Piala Dunia Basket 2023.

Baca juga: CLS belum pastikan keikutsertaan musim depan

Baca juga: CLS juara

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019