Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Wahidin Halim meminta pengelola objek wisata pantai di Banten agar mempersiapkan dalam menyambut libur Lebaran untuk memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan dengan menjaga kebersihan lingkungan objek wisata serta memberikan kenyamanan bagi wisatawan.

"Harus bersih dari sampah, toilet dan fasilitas umum lainnya juga yang layak. Jangan sampai pengunjung menjadi kapok gara-gara objek wisatanya kotor dan tidak nyaman," kata Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Selasa.

Ia mengimbau kepada pengelola objek wisata agar mengelola objek wisata dengan baik dan tertib dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan, di tengah kondisi pariwisata Banten saat ini yang turun akibat terjadinya tsunami beberapa waktu lalu. Termasuk dalam penentuan tiket ke objek wisata tersebut yang wajar, tiket parkir serta harga makanan yang sesuai dengan kewajaran dengan menampilkan harga-harga tersebut kepada konsumen atau pengunjung.

"Kabupaten/kota harus memantau langsung pengelolaan destinasi tersebut sesuai dengan kewenangan wilayah masing-masing," kata Wahidin Halim.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, dalam upaya menghadapi siaga libur Lebaran Idul fitri 1440 hijriyah, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan dinas/lembaga terkait terutama terkait kesiapan dalam pelayanan bagi kunjungan wisatawan pada saat libur Lebaran. Sejumlah pihak yang diundang dalam rapat koordanasi tersebut, diantaranya kepolisian, TNI, Basarnas, Balawista, BMKG, pemantau gunung anak Krakatau serta unsur lainnya.

"Kami sudah melakukan rapat kordinasi dengan pihak terkait. Intinya untuk melakukan pemantauan jalur wisata dan di destinasi wisata pada saat libur Lebaran," kata Eneng Nurcahyati didampingi Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dispar Banten Paundra Bayu Adjie.

Eneng mengatakan, dalam rapat kordiansi tersebut ada empat hal yang ditekankan kepada pengelola objek wisata dan juga kepada kabupaten./kota dalam menghadapi libur lebaran sesuai dengan surat edaran Menteri Pariwisata yakni, pertama kabupaten/kota harus memnatau pengelola destinasi dalam menentukan tiket masuk harus sesuai standar umum dan juga termasuk harga makanan sesuai pada umumnya serta tiket parkir.

Kemudian, kata Eneng, ke dua mengimbau kepada kabupaten/kota dan juga pengelola destinasi untuk menjaga kenyamanan wisatawan terutama dalam hal pelayanan kebersihan destinasi, toilet dan sarana ibadah serta sarana umum lainnya.

"Pengaturan dan pengelolaan sampah kadang dibiarkan saja. Paling dibersihkan sore-sore agar besok paginya bersih, sepanjang ada pengunjung itu harus tetap dijaga kebersihannya  dari sampah. Siapkan tempat sampah yang layak serta petugas yang cukup," kata Eneng..

Imbauan ke tiga, kata dia, agar pengelola menjaga ketertiban dan keamanan bagi pengunjung untuk meminimalisir kejadian yang terkait dengan kriminal serta imbauan ke empat penekanannya kepada pengelola perairan terbuka wajib memiliki petugas penyelamat wisata air minimal dua orang setiap objek wisata.

"Jika belum mampu menyiapkan SDM-nya silahkan berkoordinasi dengan Balawista (Badan penyelamat wisata tirta)," kata Eneng Nurcahyati.

Baca juga: PHRI Banten optimistis pariwisata kembali bergairah setelah lebaran

Baca juga: Menggairahkan wisata Banten pascatsunami

 

Pewarta: Mulyana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019