"Kerjasama yang lebih diintensifkan itu sekaligus mendukung program pemerintah Indonesia dalam mempelajari dan mengembangkan satwa langka," kata Manajer Pemasaran Kebun Binatang Bali Putu Setiawan di Gianyar, Jumat.
Ia mengatakan, kerjasama tersebut menyangkut tukar menukar pengalaman dalam menangani pemeliharaan hingga pengembangbiakan aneka jenis satwa langka.
Kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak itu dalam pengembangbiakan telah membuahkan hasil pemeliharaan Singa Afrika, Binturong, sejenis musang ukuran besar, buaya, ular phyton dan berbagai jenis burung langka lainnya.
Kebun binatang yang dibangun di atas lahan seluas puluhan hektar ditata sedimikian rupa menjadi sebuah obyek wisata menarik yang memiliki koleksi 350 ekor binatang dari 65 spesies.
Sebagian koleksi lainnya adalah satwa liar, yang ditempatkan dalam kandang berjeruji besi ditempatkan dengan jarak yang diatur sedemikian rupa, sehingga pengunjung aman menyaksikannya.
Kebun binatang yang operasi sejak 2002 menawarkan program bagi pengunjung untuk menyentuh langsung binatang koleksi antara lain jenis mamalia, burung, reftil dan primata.
Program tersebut menurut Putu Setiawan bertujuan untuk memberi pendidikan kepada masyarakat, selain hiburan berwisata. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
