Jambi (ANTARA) - Jalan nasional masuk dalam wilayah Kabupaten Batanghari, Jambi alami yang mengalami kerusakan parah, saat ini dalam upaya perbaikan di beberapa titik jalan.
Pantauan Antara, Selasa, ruas jalan nasional di daerah itu yang alami kerusakan cukup parah di antaranya dari Kecamatan Pemayung-Kecamatan Muarabulian. Selanjutnya dari pusat Kota Muarabulian-Muara Tembesi. Kemudian ruas jalan nasional dari Muara Tembesi-Tebo dan Muara Tembesi – batas Sarolangun.
Sekitar 30 persen jalan nasional di wilayah itu alami Kerusakan yang cukup parah. Disepanjang jalan nasional di wilayah itu terdapat lubang-lubang menganga besar.
"Ini sangat parah kerusakannya, Karena diwaktu-waktu tertentu hingga menyebabkan kemacetan,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Batanghari Abdul Somad.
Pemerintah daerah itu telah berupaya melakukan koordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi untuk melakukan perbaikan ruas jalan nasional yang ada di daerah itu.
Saat ini terdapat tiga titik lokasi perbaikan jalan nasional oleh BPJN IV Jambi di daerah itu. Diantaranya ruas jalan di Desa Rantau Puri, Muarabulian dan jalan nasional yang terdapat di Jambi dari Kecamatan Muarabulian hingga batas Muara Tembesi. Jalan nasional yang terdapat di daerah itu memiliki panjang sekitar 130 kilometer,
Meski sifat perbaikan jalan tersebut hanya pengerasan, namun diharapkan tidak mengurangi kenyamanan pemudik saat melakukan perjalan pulang ke kampung halaman.
Tidak hanya jalan nasional yang statusnya alami kerusakan, jalan provinsi di daerah itu juga alami kerusakan. Seperti jalan provinsi yang terdapat diwilayah Tempino-Muarabulian, sekitar 30 persen jalan provinsi didaerah itu rusak parah. Pemerintah daerah itu berharap Pemerintah Provinsi dapat melakukan perbaikan terhadap ruas jalan dari Muarabulian-Tempino tersebut.
“Jalan provinsi Tempino –Muarabuian itu memiliki panjang sekitr 30 kilometer, kita berharap pemerintah provinsi berupaya melakukan perbaikan terhadap jalan-jalan provinsi itu,” kata Somad.
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019