Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi mengatakan, elit politik harus segera mendamaikan situasi agar aksi massa dapat segera diredam.

"Aksi massa di Jakarta terkait dengan pengumuman hasil pilpres sudah tidak terpola dan mengarah ke tindakan anarkisme, sehingga elit politik harus mendamaikan situasi agar aksi massa dapat diredam," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Rabu, terkait situasi Jakarta dan harapannya.

Jika langkah ini tidak diambil, maka situasi di ibu kota yang tidak terkendali dapat menyulut emosi massa yang lebih besar sebagaimana yang terjadi pada tahun 1998, katanya.

Menurut dia, aksi massa ini lebih ditujukan ke penyelenggara yang dianggap melakukan kecurangan yang menyebabkan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah.

Dengan demikian, secara moral paslon 02 harus mengambil peran nyata dan jangan membiarkan anarkisme mewarnai pemilu kali ini.

"Langkah konkrit adalah Prabowo dan Jokowi harus ketemu demi kesatuan bangsa dan keutuhan masyarakat. Sebagai negarawan, mereka harus menunjukkan itikad baiknya," katanya.

Begitu juga, para elit paslon dan tim pendukung harus tampil ke depan, jangan mengambil keuntungan dalam aksi ini dan jangan memanasi situasi dengan mempertajam masalah pemilu.

                 Langkah Persuasif
Dia juga mengharapkan aparat keamanan mengedepankan langkah persuasif dan hindari kekerasan massa, karena tindakan aparat yang diluar batas dapat menjadi pemicu situasi yang tidak terkendali.

Masyarakat aksi diharapkan menjaga ketertiban, bahwa menyampaikan aksi gerakan sosial tidak dilarang, namun harus tetap menjaga suasana kondusif apalagi sedang menjalankan ibadah puasa.

"Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah dan justru memperumit keadaan," kata pengajar ilmu politik pada sejumlah perguruan tinggi di NTT itu.

Karena itu, dia menghimbau agar aksi massa harus tertib dan tidak memaksakan kehendak. 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019