Wyoming (ANTARA) - Produsen minyak di Amerika Serikat bekerjasama dengan sebuah perusahaan untuk mengambil karbon dioksida (CO2) yang menghangatkan planet, langsung dari udara untuk mengekstrak minyak lebih banyak dari daratan dengan cara hijau, menurut perusahaan tersebut, Selasa.

Occidental Petroleum bekerja sama dengan Carbon Enginering yang berpusat di Kanada akan membangun sebuah pabrik baru Penangkap Udara Langsung (Direct Air Capture/DAC) bernilai jutaan dolar AS di Permian Basin, ladang minyak terbesar AS di Teksas Barat dan tenggara New Meksiko.

CO2 yang diisap dari udara akan dimanfaatkan untuk mendorong minyak dari ladang-ladang tua yang sulit dijangkau, kata Steve Oldham, kepala eksekutif Carbon Engineering di sela-sela pertemuan CO2NNECT 2019 di Wyoming.

Oldham mengatakan dalam rencana tersebut, sebanyak CO2 yang ditangkap sedemikian pula yang akan dilepas untuk pengeboran yang sebelumnya menggunakan panas dari daya kendaraan.

Sangat mungkin pabrik akan bekerja lebih baik dan menangkap lebih banyak CO2 dari pada menghasilkannya.

Pembangunan diperkirakan akan dimulai pada 2021 dan memerlukan waktu dua tahun, katanya.

"Tidak terlalu banyak memusuhi fosil di sini, ini konten karbon di dalamnya," kata Odham, demikian Thomson Reuters Foundation.

"Anda dapat mengimbangi cara yang kami lakukan."

Odham mengatakan bahwa pabrik tersebut akan berukuran 100 kali lebih besar dari DAC yang ada di dunia dan akan didukung oleh tenaga campuran antara gas alam dan energi terbarukan.

Carbon Engineering yang telah membersihkan CO2 dari atmosfir sejak 2015 dalam suatu pabrik percontohan, telah memimpin pasar, seiring dengan perusahaan Swiss Climeworks dan Global Thermostat yang berpusat di Amerika Serikat.

Badan energi internasional mengatakan, menangkap karbon diperlukan untuk membatasi kenaikan suhu bumi rata-rata dua derajat Celsius
pada masa pra-Industri hingga 2060.

Menangkap CO2 merupakan bagian dari kerjasama yang akan memberikan CO2 bagi Occidental dengan biaya yang lebih murah dibanding pemakaian CO2 organik seperti yang saat ini digunakan," ujar Vicki Hollub, salah seorang eksekutif perusahaan.

Occidental Petroleum adalah pemodal bagi Cabon Engineering.

Kurt Waltzer, yang memimpin kelompok advokasi lingkungan Clean Air Task Force, menyambut pengumuman tersebut sebagai sesuatu yang "tidak dapat segera terjadi."

Namun dia mengingatkan skala teknologi di seluruh dunia mengingat perubahan iklim terus berjalan dan memberikan tantangan.

"Saya ingin sedikit mundur. Dana 25 trilyun untuk infrastruktur energi global yang harus kita gunakan untuk menghapus seluruh emisi dari 30 tahun, tak terbayangkan sulitnya," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sekjen PBB peringatkan dunia "tak di jalur" batasi kenaikan temperatur
Baca juga: Studi: Pemanasan global tingkatkan ketimpangan ekonomi dunia

 

Penerjemah: Maria D. Andriana
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019