Saya pikir kecil kemungkinan dan sulit merembet ke Surabaya
Surabaya (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai kerusuhan yang terjadi di Jakarta terkait hasil Pemilu 2019 pada Rabu dini hari tidak akan merembet ke Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Saya pikir kecil kemungkinan dan sulit merembet ke Surabaya. Apalagi Surabaya tipikal geopolitik dan masyarakatnya bukan heterogen seperti Jakarta," kata Surokim kepada Antara di Surabaya.

Menurut dia, dalam hal politik masyarakat Surabaya dan Jawa Timur relatif lebih moderat apalagi masalah yang sedang disengketakan hanya masalah politik dan bukan prinsip dalam keyakinan masyarakat Jatim.

"Masyarakat Surabaya kendati tipikalnya lugas dan ekpresif tetapi lebih suka harmoni dan damai. Itu terlihat dalam berbagai kasus. Bahkan reformasi 1998 saja Surabaya relatif aman tidak bergolak dan panas," katanya.

Adapun, lanjut dia, benteng pertahanan masyarakat Jatim tidak bisa dilupakan patron tokoh terutama kiai masih sangat kuat berpengaruh dan sebagian besar tokoh-tokoh itu adalah kiai Nahdatul Ulama (NU) yang moderat.

Selama ini, lanjut dia, kiai kampung masih menjadi benteng pertahanan memelihara harmoni masyarakat sehingga tidak mudah tersulut emosi politik. Menurutnya tipikal masyarakat Jatim, Surabaya dalam perebutan ruang kuasa politik nasional berbedah jauh dengan Jakarta atau Jawa Barat.

"Jatim ini masyarakat selalu menginginkan harmoni dan nirkonflik. Jika Surabaya dan Jatim sampai terjadi kerusuhan itu menunjukkan kondisinya sudah genting. Sulit rasanya kalau dipantik sengketa politik bisa mengugah emosi masyarakat Jatim. Kecil kemungkinan bisa merembet ke Jatim dan Surabaya karena faktor-faktor itu," katanya.

Baca juga: Gubernur Anies: Jakarta kondusif
Baca juga: Dua bus Brimob dibakar oleh massa di Slipi Jakarta



 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019