Jakarta (ANTARA) - Gerakan Indonesia Anti Teror (GIAT) meminta pengunjuk rasa yang melakukan aksi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mewaspadai pihak-pihak yang menunggangi aksi itu.

"Kami mengkhawatirkan adanya kelompok yang berkepentingan yang menunggangi aksi unjuk rasa itu," ujar Koordinator Nasional Garda Matahari, M Azrul Tanjung, di Jakarta, Rabu.

GIAT merupakan gabungan dari sejumlah organisasi masyarakat yakni Garda Matahari, Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiah, Relawan Merah Hati Indonesia, Komunitas Milenial Penggerak Kemajuan, Kaukus Muda Berkemajuan, dan GENMU.

Azrul menambahkan pihaknya meminta TNI dan Polri mengambil tindakan tegas demi melindungi keamanan nasional dan penegakan hukum berdasarkan Pancasila dan konstitusi.

"Serta mengambil tindakan tegas mengeliminasi kelompok radikal dan terorisme," imbuh dia.

Ia juga mengajak semua pihak untuk mewaspadai tumbuhnya sel radikalisme dan terorisme yang sewaktu-waktu dapat meledak dan merugikan bangsa.

Selain itu, pihaknya juga meminta elemen masyarakat mulai dari ulama serta tokoh masyarakat untuk mewaspadai gerakan yang berpotensi menciptakan disintegrasi dan gangguan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Gerakan-gerakan yang berpotensi menciptakan disintegrasi harus diwaspadai," imbuh Azrul.

Baca juga: Aksi massa di depan Bawaslu kondusif

Baca juga: 62 orang diduga provokator demo diamankan polisi

 

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019