Jakarta (ANTARA) - Keterbukaan pemerintah dan aparat keamanan Indonesia mengenai situasi keamanan di Jakarta terkait aksi demonstrasi 22 Mei 2019, diapresiasi oleh negara-negara sahabat.

"Kita ketahui bahwa setiap tiga jam ada briefing dari Menkopolhukam mengenai perkembangan situasi keamanan di Ibu Kota. Ini sangat diapresiasi kedubes-kedubes asing di Jakarta," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Dengan mengetahui langsung perkembangan informasi dari pihak-pihak yang menangani situasi keamanan di Jakarta, kedutaan besar asing dapat mengambil kebijakan yang sifatnya untuk melindungi warga negaranya yang berada di Indonesia.

Sejumlah kedutaan besar asing, diantaranya Amerika Serikat, Prancis, Singapura, Malaysia, Belanda, dan Korea Selatan, telah mengeluarkan imbauan kepada warganya untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang diperkirakan didatangi banyak massa yang berunjuk rasa menyusul pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait hasil penghitungan suara Pemilu 17 April lalu.

Namun, menurut Arrmanatha, imbauan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kewaspadaan, bukan larangan untuk berkunjung ke Indonesia.

Imbauan tersebut dinilai sebuah kewajaran sebagai upaya negara-negara tersebut melindungi warganya di luar negeri.

"Seperti halnya kita melakukan kepada warga negara kita di luar negeri, kedubes-kedubes yang ada di Indonesia pun memiliki kewajiban menginformasikan kepada warga negaranya yang ada di Indonesia tentang situasi dan keadaan di Jakarta," kata Arrmanatha. 

Baca juga: Kawasan Kota Tua aman dikunjungi wisatawan

Baca juga: Personel pengamanan KPU siaga sambut kepulangan massa aksi 22 Mei

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019