Tapi mungkin dunia internasional ada kepanikan tersendiri, karena ini terjadi di pusat pemerintahan
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Institute of Development for Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho menilai aksi massa yang terjadi pada 21-22 Mei 2019 belum akan berpengaruh besar terhadap industri dan perdagangan nasional.

"Apa yang terjadi dua hari ini kami melihat belum ada dampak signifikan, karena memang sejauh ini hanya beberapa pusat ritel yang tutup dan hanya di Jakarta Pusat," kata Andry dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, tidak terjadi perlambatan aktivitas industri maupun perdagangan hingga hari ini, karena situasi di daerah lain di Indonesia relatif kondusif.

"Memang pergerakan IHSG terjadi kontraksi dan ini terjadi karena kepanikan pasar, tapi kondisinya hanya sementara," tukas Andry.

Kendati demikian, ia menyampaikan agar kondisi saat ini dapat segera diredam untuk mengantisipasi dampak terhadap perekonomian jangka panjang.

"Sejauh ini masih aman. Tapi mungkin dunia internasional ada kepanikan tersendiri, karena ini terjadi di pusat pemerintahan. Ke depannya harus diredam," ujar Andry.

Baca juga: Stasiun MRT Senayan hingga Dukuh Atas kembali dibuka

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019