Denpasar (ANTARA News) - Sejumlah burung langka dan dilindungi undang-undang yang berasal dari berbagai belahan dunia berhasil berkembangbiak di Bali Bird Park (Taman Burung Bali) di Singapadu, Kabupaten Gianyar. "Yang lebih menggembirakan lagi, selama tahun 2007 ada dua induk cenderawasih asal Papua yang bertelur dan menetaskan anak yang terus tumbuh normal," kata Manajer Penjualan dan Pemasaran Taman Burung Bali, Bayu Yustisia, kepada ANTARA News di Denpasar, Selasa. Induk cenderawasih berbulu kuning-cokelat (Greater Bird of Paradise), dari tiga telurnya berhasil menetaskan dua anak pada 8 Oktober lalu dan yang bertahan hidup normal hingga kini satu ekor. Belakangan satu induk cenderawasih lainnya juga menghasilkan tiga telur, yang menetas dua dan kini masih dalam perawatan pada sarang khusus di kandang pemeliharaan. Kemudian satu induk burung macaw (Green Winged) asal Afrika Selatan, telur yang dihasilkannya juga berhasil menetas pada 26 Oktober, dan satu ekor di antaranya kini terus tumbuh normal. "Burung jenis paruh bengkok seperti kakaktua dan bayan, sudah banyak yang bertelur dan menetas hingga tumbuh dewasa," ucap Bayu. Menurut Sukanta, petugas perawatan pada kandang khusus, burung-burung langka itu umumnya menghasilkan tiga telur, dua di antaranya menetas, namun biasanya hanya satu ekor yang terus hidup normal. Burung bayan dada biru (Electus Roratus-roratus) yang telurnya berasal dari induk asal Maluku, sekitar Oktober lalu juga berhasil menetas dan satu anaknya kini terus hidup sehat. Bayu Yustisia berharap taman burung yang dikelolanya selain menjadi obyek kunjungan turis dari berbagai negara, juga dapat terus berkembang sebagai pusat konservasi berbagai jenis unggas langka dan dilindungi undang-undang. Dalam upaya mengembangkan pusat konservasi, Bali Bird Park yang dirintis sejak tahun 1994 itu bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat. Managing Director Bali Bird Park, Nick Blackbeard, sebelumnya mengungkapkan bahwa pihaknya kini memiliki koleksi sekitar 1.000 satwa jenis unggas, yang terdiri tidak kurang 250 spesies, terutama burung dari berbagai daerah di Indonesia maupun asal berbagai benua. Bertepatan libur tahun baru, pengunjung taman burung itu cukup melimpah, belakangan ini dalam sehari mencapai sekitar 800 orang, terutama wisatawan asal Rusia, Australia, Eropa, dan juga wisatawan domestik, termasuk dari Bali sendiri. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008