Jakarta (ANTARA) - Pemain sayap klub Bhayangkara FC Alsan Sanda berjanji untuk bermain lebih sabar usai dirinya menerima kartu merah perdananya selama berkarier di sepak bola profesional.

Dikutip dari laman resmi Bhayangkara FC di Jakarta, Jumat, Alsan diusir wasit dalam pertandingan Liga 1 Indonesia 2019 kontra Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (21/5), usai mendapatkan dua kali kartu kuning.

"Hikmahnya, ke depan saya harus bisa lebih sabar mengambil keputusan. Walaupun tidak ada niat membuat pelanggaran yang berbahaya, tetapi pandangan wasit bisa berbeda. Jadi mesti lebih baik lagi," kata Alsan Sanda.

Meski menerima keputusan wasit, Alsan mengaku kecewa dengan kartu merah tersebut.

Alasannya, sembilan menit setelah meninggalkan lapangan akibat kartu merah di menit ke-61, timnya kebobolan oleh gol penyerang Bali United Yabes Roni.

Gol tersebut menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan yang membuat Bhayangkara kembali ke Jakarta dengan tangan hampa.

"Sebenarnya saya kecewa dengan kartu merah, apalagi setelah itu tim saya kebobolan dan kalah. Akan tetapi, itu sudah menjadi keputusan wasit. Saya harus bisa menerimanya," tutur pesepak bola berusia 26 tahun itu.

Kartu merah otomatis membuat Alsan Sanda tidak dapat memperkuat timnya di laga kandang Liga 1 Indonesia melawan Barito Putera pada Selasa (28/5) yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat.

Bhayangkara FC mau tidak mau harus memenangkan pertandingan tersebut karena mereka belum merasakan kemenangan di dua laga perdana Liga 1.

Sebelum kalah dari Bali United, tim peringkat ketiga Liga 1 Indonesia 2018 itu ditahan imbang dengan skor 1-1 tuan rumah Borneo FC pada Kamis (16/5).

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019