Medan (ANTARA) - Aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di depan Gedung DPRD Sumatera Utara berlangsung ricuh.

Usai melaksanakan shalat tarawih, ribuan orang yang berkumpul kembali berdemonstrasi. Namun, demonstrasi kali ini berlangsung ricuh.

Pantauan di lapangan, massa yang berdemonstrasi itu mayoritas adalah mahasiswa dan mereka mulai melempari polisi dengan botol air kemasan.

Tidak hanya itu, mereka bahkan menghancurkan penghalang dengan cara menginjak-injak kawat berduri yang yang dipasang di sepanjang Jalan Imam Bonjol, Medan, di mana Gedung DPRD Sumatera Utara itu terletak. 

Aksi ini membuat Kepala Polrestabes Medan, Komisaris Besar Polisi Dadang Hartanto, marah. Ia langsung menaiki mobil Raisa (Pengurai Massa) sambil meminta pertanggungjawaban Ketua Presidium Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat dan Relawan 02, Rabualam Syahputra.

"Rabualam tanggung jawab, Heriansyah tanggung jawab, tanggung jawab dunia akhirat. Rabualam jangan kau lepas anak-anak muda ini," teriak Hartanto melalui pengeras suara.

Hingga saat ini kericuhan itu masih berlangsung.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019