Karena Bali yang kecil ini merupakan destinasi pariwisata dunia, jadi tiap kejadian kecil akan menjadi sorotan di belahan dunia lain. Jangan hanya karena beda pilihan politik, beda latar belakang malah merugikan kita semua,
Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengajak semua pihak di Pulau Dewata untuk bersama-sama membangun toleransi, kebersamaan dan gotong royong tanpa memandang agama dan latar belakang, sehingga dapat menjadi contoh toleransi dan kebhinnekaan di Indoneia

"Kita tunjukan wajah Bali yang lekat dengan ciri kebhinnekaan dan kedamaian. Jadikan Bali contoh dan inspirasi bagi daerah lain di Indonesia," katanya saat menyampaikan sambutan pada acara Buka Puasa Bersama yang dilaksanakan di Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Bali, di Denpasar, Jumat.

Dalam acara yang diadakan bersama puluhan anak yatim itu, ia menyampaikan komitmen pemerintah untuk menjadikan daerah Bali senantiasa aman dan kondusif, serta jauh dari isu-isu negatif.

"Karena Bali yang kecil ini merupakan destinasi pariwisata dunia, jadi tiap kejadian kecil akan menjadi sorotan di belahan dunia lain. Jangan hanya karena beda pilihan politik, beda latar belakang malah merugikan kita semua," ujar gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.

Terkait dinamika politik yang berkembang, Koster berharap tidak serta-merta mengganggu keharmonisan yang telah lama terjalin. "Presiden Jokowi dalam kunjungannya belum lama ini juga mengimbau agar pembangunan tidak di fisik saja, tapi juga membangun persatuan dan perdamaian," kata Koster.

Sementara itu, Kepala Kanwil BPN Bali Rudi Rubijaya menyatakan hal senada terkait dengan toleransi dan persaudaraan antarumat yang selalu terjaga di Bali.

"Fokus kita hanya membuat Bali yang lebih damai, sehingga kita bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan Bali dengan lebih baik," ujarnya.

Pihaknya juga akan turut serta mendukung segala program Pemprov Bali terutama yang menyangkut sektor pertanahan. "Ini komitmen kami untuk kontribusi membangun Bali," tambah Rudi.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019