Jakarta (ANTARA) - Kesebelasan RC Lens selangkah lagi akan kembali ke kasta tertinggi sepak bola Prancis, Ligue 1, setelah lima tahun lamanya, usai memenangi satu tiket menuju fase playoff-promosi degradasi.

Lens yang finis di urutan kelima klasemen akhir Ligue 2, berhasil mengalahkan ESTAC Troyes dengan skor 2-1 di Stadion de L'Aube, Troyes, pada Sabtu dini hari WIB, dalam laga perebutan satu tiket menuju fase promosi-degradasi.

Kendati sempat unggul cepat lewat gol Arthr Gomis pada saat laga baru berjalan tiga menit, Lens harus kehilangan kiper mereka Jean-Louis Leca yang diganjar kartu merah pada menit ke-40, demikian dilansir laman resmi Liga Prancis.

Leca memprotes berlebihan keputusan wasit atas pemberian hadiah tendangan penalti akibat pelanggaran Arial Mendy terhadap Bryan Mbeumo.

Pelatih Philippe Montanier menurunkan kiper Jeremy Vachoux menggantikan gelandang serang Jean-Ricner Bellegarde, namun tendangan penalti yang dieksekusi Bryan Pele tetap menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-44.

Skor itu bertahan hingga 90 menit waktu normal berakhir dan penyerang pengganti Simon Banza menjadi pahlawan bagi kemenangan Lens, karena menyundul bola umpan silang Mendy untuk menjebol gawang tuan rumah pada menit ke-108.

Berkat kemenangan itu, Lens berhak melakoni laga playoff promosi-degradasi melawan tim peringkat ke-18 klasemen akhir Liga Prancis, yang baru akan mulai menggelar laga pekan pamungkas pada Sabtu dini hari WIB.

Baca juga: Presiden PSG tampik tudingan korupsi olahraga

SM Caen saat ini berada di peringkat tersebut dengan koleksi 33 poin, namun Amiens (35) yang cuma satu strip di atasnya juga terancam turun.

Sebelumnya, di laga awal perebutan tiket playoff, Lens juga menyingkirkan FC Paris lewat adu penalti 5-4 setelah keduanya bermain imbang pada Kamis (23/5) dini hari WIB lalu.

Lima tahun lalu, Lens didegradasi dari kasta tertinggi Liga Prancis tanpa mempedulikan posisi mereka di klasemen, lantaran kedapatan melakukan manipulasi laporan keuangan.

Lens pernah menjuarai Liga Prancis pada 1997-1998 silam, yang kala itu masih menggunakan format Divisi 1, berbekal keunggulan selisih gol meski memiliki total poin yang sama dengan Metz.

Baca juga: Tuchel yakin Mbappe paham masa depannya

Baca juga: Pelatih Marseille hengkang akhir musim ini

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019