Sleman (ANTARA) - Pelatih kesebelasan PSS Sleman Seto Nurdiantoro mengakui para pemainnya kehilangan greget di babak pertama laga lanjutan Shopee Liga 1 melawan Semen Padang sehingga tertinggal 0-1 saat turun minum.

Ketika akhirnya Tim Elang Jawa perlahan menemukan kembali hasrat bermain di babak kedua, mereka cuma bisa memperoleh satu gol dan harus puas dengan hasil imbang 1-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu malam.

"Banyak pemain yang salah passing, miskomunikasi, terus tidak ada greget," kata Seto dalam jumpa pers purnalaga.

Baca juga: PSS ditahan imbang Semen Padang

Menurut Seto, hal itu akan menjadi evaluasi untuk pertandingan berikutnya karena banyak peluang gol yang terlewatkan begitu saja pada babak pertama.

Seto menilai timnya baru bisa tampil lepas dibarengi keinginan menang di babak kedua dan memperoleh satu gol lewat eksekusi penalti Brian Federico Ferriera.

"Babak kedua mereka bisa lebih tampil lepas karena ada keinginan dan kemauan memenangkan pertandingan," kata dia.

Kendati gol itu menguatkan gairah untuk menang, namun PSS tak mampu menjebol gawang Kabau Sirah lagi hingga peluit tanda laga usai berbunyi.

Masalah komunikasi, disebut bek PSS Bagus Nirwanto sebagai salah satu penyebab banyaknya peluang gol bagi timnya terbuang.

"Semoga ke depan kita bisa komunikasi lebih baik lagi, lebih bisa impresif seperti pada babak kedua," kata dia.

Baca juga: Klasemen Liga 1 setelah Semen Padang imbangi PSS di Maguwoharjo

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019