Jakarta (ANTARA) - Rano Karno mengaku sempat ingin menghentikan sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" saat Benyamin Sueb meninggal, namun dia memikirkan nasib dari para pemain yang lain.

"Begitu Babeh (Benyamin Sueb) meninggal, saya hilang tuntunan, Kalau saya ikutin hati, itu sudah selesai saya enggak mau lagi. Tapi saya juga pikirin nasib pemain yang lain, kayak Enyak, Pak Tile, itu selalu nanya, Doel gimana kelanjutannya Doel," kata Rano saat berbincang usai pemutaran perdana film "Si Doel The Movie 2" di Jakarta, Sabtu (25/5) malam.

"Anda bayangin, itu skenario 12 episode sudah selesai, mau syuting lho saya. Begitu kejadian Babeh meninggal, itu saya buang 12 episode," lanjutnya.

Saat itu, Rano akhirnya memutuskan untuk menceritakan Babeh meninggal dalam sebuah kecelakaan ketika kembali dari liburan di Anyer.

Menurut sutradara film "Si Doel The Movie" ini, kisah Si Doel sebenarnya tidak memiliki akhir cerita. Oleh karena itu jika ingin dikembangkan lagi, kemungkinannya sangat besar.

"Karena Si Doel kan konsep ceritanya never ending story, jadi enggak ada habisnya. Maaf kalau umur saya udah enggak ada, kan bisa aja anak-anak bisa lanjutin. Dulu terjadi, pas Babeh enggak ada tapi tetap jalan," jelasnya.

Rano juga memiliki ide untuk membuat "Si Doel Anak Milenial". Ini bertujuan untuk mengenalkan budaya Betawi pada anak masa kini.

"Nah, kalau punya kesempatan panjang, Doel kecil bisa, dia bisa mengeksplor budaya Betawi. Dia tinggal di Belanda, dia bisa mengeksplor VOC itu apa, Batavia itu apa. Wah, itu bisa saya balik ceritanya. Konsep awalnya Doel kan antara tradisi dengan moderen. Tradisi ada di Babeh, moderen ada di Doel," ujarnya.

Baca juga: Maudy Koesnaedi ingin terlepas dari karakter Zaenab, tapi sulit

Baca juga: Cornelia Agatha: Sarah adalah saya

Baca juga: Lolos ke Senayan, Rano Karno tetap garap "Si Doel 3"

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019