Paling tidak mental masyarakat siap dalam menghadapi bencana alam tersebut
Badung (ANTARA) - Masyarakat Desa Getasan, Kabupaten Badung, Bali, mengikuti simulasi penanggulangan gempa bumi dan kebakaran yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Simulasi ini juga berkaitan dengan bulan bakti gotong royong masyarakat yang melibatkan semua elemen yang ada di Desa Getasan untuk berbagi informasi bila ada suatu bencana," ujar Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Badung yang juga Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya di Badung, Minggu.

Ia menjelaskan BPBD Badung setiap bulan melakukan simulasi bencana. Hal serupa dilaksanakan pada April lalu di kawasan pariwisata Nusa Dua .

"Untuk kali ini simulasi bencana kami lakukan di wilayah desa dengan simulasi bencana gempa bumi yang berdampak kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik," katanya.

Dalam simulasi itu, terdapat masyarakat yang meninggal, luka berat, dan luka ringan sehingga pemangku kepentingan desa terkait, seperti BPD, LPM, Linmas, Karang Taruna, ambulans desa,  desa adat, PKK, PMI terlibat dalam penanganan dan pertolongan terhadap korban bencana.

"Jadi informasi tata cara penanggulangan bencana ini bisa kami informasikan ke semua masyarakat Desa Getasan. Dengan harapan elemen masyarakat dapat mengetahui bagaimana langkah kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. Paling tidak mental masyarakat siap dalam menghadapi bencana alam tersebut," kata Wayan Wirya.

Ia juga mengharapkan Forum Penanggulangan Bencana yang sudah dibentuk di Desa Getasan, Kecamatan Petang dapat menjadi garda terdepan untuk memberikan informasi kepada masyarakat berkaitan dengan terjadinya bencana alam.

Perbekel atau Kepala Desa Getasan I Wayan Suandi mengatakan desa setempat selalu menganggarkan dana bencana dari tahun ke tahun.

"Untuk itu kami Desa Getasan siap untuk menjadi Desa Tangguh Bencana. Terkait simulasi penanggulangan bencana ini, bertujuan untuk kesigapan masyarakat, tanggap bencana bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam yang kami tidak ketahui," katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019