Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Iwan Amri mengatakan peringatan "Nuzulul Quran" menjadi momentum penguatan perwujudan nilai-nilai Quran dalam perbuatan.

Sebagai pedoman hidup manusia di muka bumi, Alquran adalah firman Allah yang seharusnya dipahami beriringan dengan penghayatan terhadap fenomena alam semesta yang juga merupakan tanda-tanda kekuasaan-Nya, ujar Dubes Iwan Amri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Demikian gagasan yang ingin disampaikan dalam acara Peringatan Nuzulul Quran yang diselenggarkan di Aula Budaya Nusantara, KBRI Islamabad pada Sabtu (25/5).

"Kegiatan peringatan turunnya Alquran ke bumi harus menjadi momentum dalam upaya kita mewujudkan nilai luhur ayat-ayat ilahi dalam kehidupan sehari-hari," ujar Dubes Iwan.

Memahami keterkaitan Quran sebagai ayat qauliyah dan fenomena dunia sebagai ayat kauniyah akan membuka mata batin manusia untuk beramal saleh dan berusaha memberi makna dalam setiap momen kehidupan, kata dia.

Peringatan Nuzulul Quran kali ini diisi dengan "musabaqah tahfidz Quran" yang disambut antusias oleh para mahasiswa Indonesia di Islamabad bahkan anak-anak.

KBRI menggandeng kelompok mahasiswa yang tergabung dalam PPMI untuk mengorganisasi acara ini menjadi sebuah kegiatan religius namun tetap menghibur.

Mengawali acara, grup Hadroh mahasiswa mengisi relung hati hadirin melalui lantunan lagu-lagu pujian kepada Allah swt dan Nabi Muhammad saw. Baris-baris sajak karya mahasiswa juga dibacakan memaknai keagungan wahyu Tuhan sebagai pedoman kehidupan.

Dubes Iwan sambut positif kegiatan peringatan Nuzulul Quran tahun ini.

Ia mengapresiasi kesungguhan mahasiswa dalam menyiapkan seluruh acara secara apik.

"Mahasiswa telah menjalankan amanah yang dipercayakan dengan sungguh-sungguh. Amanah adalah nilai luhur dalam Islam. Ini menjadi satu bukti mahasiswa telah memahami esensi Islam yang diajarkan dalam Al Quran," imbuhnya di hadapan 150 mahasiwa yang hadir di acara.

Dubes Iwan mengatakan pemahaman Alquran harus terus dipupuk.

Wahyu Allah yang diturunkan pada 17 Ramadhan tiga belas tahun sebelum Nabi hijrah itu mengandung pedoman yang memerlukan amalan, ujar dia.

Baca juga: Dubes Iwan buka puasa bersama WNI untuk pupuk kebersamaan
Baca juga: KBRI Islamabad kenalkan keragaman kuliner Indonesia

 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019