Surabaya (ANTARA News) - Kepala Kantor SAR Surabaya, Kolonel Laut (P) Trikora Harjo memperingatkan operator jasa pelayaran, agar betul-betul memperhatikan peringatan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). "Saya mohon, agar peringatan BMG itu betul-betul diperhatikan. Operator jasa pelayaran jangan hanya mementingkan bisnis dan keuntungan dengan membiarkan kapal-kapal berlayar dalam kondisi tidak aman," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Jumat. Menurut perwira yang juga menjabat Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda itu, kalau hanya mementingkan keuntungan, maka masyarakat yang dirugikan dan SAR Surabaya yang memiliki personel terbatas, hanya 39 orang, juga terkena dampaknya. "Personel kami ini pontang panting ke sana kemari dengan tenaga terbatas. Personel ini kami bagi ke Bojonegoro, Lamongan dan dinihari hari sekitar pukul 02.00 baru pulang dari Lamongan langsung menuju Porong, karena tanggul lumpur jembol. Kalau ada kapal tenggelam, apa operator jasa pelayaran apa mau nyelam sendiri," katanya. Ia mengaku, masih beruntung karena meskipun personel SAR Surabaya terbatas, namun banyak potensi SAR lainnya dari TNI AL, TNI AD di masing-masing Kodim, Polairud, masyarakat dan perusahaan yang sangat membantu. Ia juga meminta para nelayan, agar dalam kondisi cuaca tidak menentu ini, mereka tidak memaksakan diri untuk mencari ikan. Ketimbang mempertaruhkan nyawanya, lebih baik mereka beristirahat sambil menunggu ombak tenang dan cuaca baik. Sementara Kadispen Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful juga mengingatkan, seharusnya Syahbandar di semua pelabuhan tidak langsung mengijinkan kapal-kapal yang hendak berlayar dalam kondisi cuaca, angin dan ombak yang sangat besar, karena sangat membahayakan. "Kalau situasinya tidak memungkinkan, kapal-kapal itu tidak boleh berlayar, sehingga masyarakat tidak dirugikan. Apalagi sudah banyak peringatan dari pejabat-pejabat berwenang lain, termasuk peringatan dari BMG," katanya menegaskan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008