Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong serapan beras Bulog di elektronik warung gotong royong (ewarong) mencapai 70 persen dibeli oleh penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Sekarang BPNT sudah menyerap 47 persen dari pasokan Bulog, nanti akan ditingkatkan," kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan usai rapat terkait bantuan sosial di gedung Kementerian Sosial yang dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Kepala Bulog Budi Waseso.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, melalui program BPNT, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) leluasa untuk membeli beras dengan jenis tertentu dan berapa banyak beras yang dibeli.

"Target kita 70 persen beras yang dipasok Bulog dibeli oleh KPM BPNT. Selama ini baru 47 persen sisanya KPM membeli beras yang dipasok pedagang lokal," kata Agus.

Ia juga meyakini target tersebut akan tercapai dalam waktu dekat karena akan ada perluasan penerima BPNT dari 9,7 juta bertambah 2,7 juta KPM.

Selain itu juga ada beberapa strategi agar target 70 persen serapan beras Bulog bisa tercapai misalnya dengan menunjuk Bulog sebagai suplai manajer.

Melalui BPNT, KPM menerima bantuan sebesar Rp110 ribu per bulan yang dapat dibelanjakan ke ewarong yang ditunjuk.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019