Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat seiring potensi penurunan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)

Rupiah menguat 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.380 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.392 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan, berlanjutnya perang dagang dengan China diprediksi memukul perekonomian AS sendiri.

"Dengan kondisi seperti ini pelaku pasar mulai berani bertaruh The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan tahun ini. Penurunan Federal Funds Rate bisa ditempuh sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Ibrahim.

Dari internal, penguatan rupiah ditopang oleh Bank Indonesia yang terus berada di pasar dan akan melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental apabila diperlukan, baik melalui intervensi di valas maupun pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.360 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.352 per dolar AS hingga Rp14.382 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.360 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.451 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah awal pekan menguat seiring berkurangnya kekhawatiran investor

Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 40 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019