Bandung (ANTARA News) - Duet Agum Gumelar-Rudi Harsa Tanayan yang direkomendasikan menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur dari PDIP pada Pilkada Jabar 2008, terancam bubar. Indikasi itu muncul setelah Gugun Yudiar, koordinator tim sukses Agum Gumelar, pada Jumat mengungkapkan bahwa Agum ingin menggandeng calon wakil gubernur dari kalangan birokrat yang berpengalaman. "Pak Agum sangat siap untuk maju pada Pilkada Jabar dan benar mengajukan ke PDIP untuk mendapatkan pendamping dari kalangan birokrat yang sudah tahu `sirkuit` (berpengalaman)," kata Gugun kepada pers di Bandung. Gugun, keinginan itu sudah disampaikan kepada PDIP. Namun demikian hingga saat ini belum ada jawaban dari partai itu. Ia tidak menyebutkan sosok yang diincar oleh Agum Gumelar untuk menjadi pendampingnya itu. Namun rumor yang beredar figur yang diinginkan Agum Gumelar adalah H. Nu`man Abdul Hakim (Wagub Jabar/incumben). Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai asal Nu`man, jauh-jauh hari sudah mengusung Agum-Nu`man. "Kami tidak menyebut figur, tapi keinginan itu sudah disampaikan oleh Pak Agum ke PDIP," kata Gugun. Sementara itu, Ketua DPD PDIP Jawa Barat, H Rudi Harsa Tanaya menyebutkan hingga saat ini belum ada perubahan pasangan cagub-cawagub dari PDIP yakni tetap Agum-Rudi. "Hingga saat ini surat keputusan DPP PDIP untuk pencalonan belum berubah, masih tetap Agum-Rudi," katanya. Terkait keinginan Agum Gumelar menggandeng Wagub lain selain dirinya, kata Rudi itu merupakan hak dari bakal pasangannya itu, namun ia tetap perpegang pada surat keputusan DPP PDIP. Sementara itu beberapa pengurus DPD PDIP Jawa Barat pada Jumat (4/1) siang melakukan rapat di Sekretariat DPD PDIP yang diikuti sekitar 10 orang. Disebut-sebut rapat itu membahas perkembangan terakhir dari terkait keinginan Agum Gumelar untuk menggandeng cawagub dari luar PDIP. Namun hal itu dibantah oleh Ketua Bidang Infokom DPD PDIP, Rahardi Zakaria. "Itu rapat rutin setiap Jumat. Tidak ada bahasan khusus, apalagi terkait isu pergantian cawagub itu. PDIP Jabar tetap memegang keputusan dari DPP PDIP yakni duet Agum-Rudi," katanya. Ia menyebutkan, keputusan DPP PDIP itu hasil rapat pleno para pengurus pusat DPP PDIP sehingga tidak mudah untuk merubahnya. Perubahan keputusan harus dilakukan melalui pleno. Sementara itu sosialisasi duet Agum - Rudi sebenarnya sudah berjalan. Puluhan bahkan ratusan baligo ukuran besar yang bergambar Agum Gumelar dan Rudi Harsa Tanaya sudah beredar di jalan-jalan protokol di Kota Bandung serta beberapa kota lainnya di Jabar.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008