Pesanan yang rendah itu sangat 'memukul' pengelola karena di Ramadhan hunian hotel juga lebih rendah
Medan (ANTARA) - Pesanan kamar hotel bintang lima untuk liburan Lebaran di Medan masih sepi atau sekitar 20 - 30 persen sebagai dampak mahalnya tiket penerbangan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana di Medan, Senin, mengatakan, pesanan kamar hotel berbintang di Medan untuk libur Lebaran yang masih sekitar 20 - 30 persen, jauh di bawah Lebaran 2018.

"Pesanan yang rendah itu sangat 'memukul' pengelola karena di Ramadhan hunian hotel juga lebih rendah," katanya.

Rendahnya pesanan.kamar hotel dampak mahalnya tiket penerbangan.

Dia menyebutkan, akibat harga tiket penerbangan mahal, sebagian besar warga asal Sumut yang berada di luar provinsi menunda mudik.

Padahal pemudik itu yang mengisi hunian hotel di saat libur Lebaran.

Denny mengakui, beda dengan hunian hotel di kota, di daerah wisata pesanan kamar hotel lebih tinggi.

Hunian hotel yang tinggi di daerah tujuan wisata didorong permintaan yang banyak dari masyarakat lokal atau dalam provinsi.

"Harga tiket pesawat yang mahal memang sangat memukul bisnis pariwisata," katanya.

Apalagi, ujar Denny, ada gejolak pascapemilu 2019 yang membuat masyarakat mempertimbangkan secara serius untuk bepergian.

"Melihat kondisi saat ini, PHRI Sumut pesimis hunian hotel di 2019 lebih baik dari 2018 seperti diprediksi pada awalnya," katanya.

Pada 2018, tingkat isian kamar hotel di Sumut rata - rata 70- 75 persen atau hampir sama dengan kondisi 2017.

 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019