Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kaltim (Persero) mendapat penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) kategori Social Empowerment, pada ajang The International CSR Summit (ICS) 2019 karena dinilai mampu perbaikan kualitas hidup masyarakat pesisir Malahing, Bontang, Kalimantan Timur.

“Pupuk Kaltim memiliki komitmen tinggi mengubah kehidupan masyarakat pesisir menjadi lebih baik, utamanya dari lima aspek yang direalisasikan program Better Living in Malahing, diantaranya bidang ekonomi, lingkungan, pendidikan, kesehatan dan perbaikan infrastruktur,” kata Manager CSR Pupuk Kaltim Dwi Pudyasmoro, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Penghargaan langsung diterima Dwi Pudyasmoro dari Former Quarter Master of General Indian Army Lt General Sudhir Sharma, didampingi President of Hoi Ping Ventures Hong Kong Alexandra Tracy, yang digelar di Hilton Taipei Sinban Taiwan pada 24 April 2019.

Program Better Living in Malahing dinilai berhasil memberikan wajah baru masyarakat pesisir Bontang, yang kerap diasosiasikan sebagai masyarakat kumuh dan tertinggal, dan meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan, berbagai program pemberdayaan serta perbaikan pola pikir masyarakat pesisir Malahing.

Menurut Dwi, lima aspek yang digagas sejak 2016 itu, diawali perbaikan infrastruktur dan pemukiman, hingga berkembang pada empat bidang lain dalam dua tahun.

Gagasan tersebut berangkat dari keprihatinan Pupuk Kaltim melihat kondisi masyarakat Malahing yang kesulitan mendapat air bersih, hingga tidak adanya pasokan listrik yang memadai.

Pupuk Kaltim memberikan solusi penyediaan air bersih melalui teknologi Sand Filter, berupa inovasi penyaringan air hujan menjadi air bersih layak pakai. Hasil inovasi pun diuji coba di laboratorium perusahaan, bahkan dinyatakan layak konsumsi.

Dengan ketersediaan pasokan listrik, Pupuk Kaltim memberikan solusi biodiesel dari minyak jelantah untuk bahan bakar genset, sebagai subtitusi pengganti solar.

Penggunaan biodiesel mampu menekan biaya operasional genset dan memenuhi kebutuhan listrik warga Malahing, meski beroperasi mulai jam 17.00 – 24.00 Wita setiap hari. Bahkan terobosan ini meminimalisir jumlah limbah yang dibuang ke laut, dari sisa olahan rumah tangga sehari-hari.

Dari sisi kesehatan dan lingkungan, juga dilakukan berbagai pendampingan serta pembekalan. Malahing yang awalnya gersang, kini telah hijau, tertata dan lebih menarik. Warga juga telah menyadari arti penting kesehatan, serta mampu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menjaga lingkungan tetap asri dan bersih, guna mendorong perbaikan kualitas kesehatan warga.

Selanjutnya, Pupuk Kaltim juga realisasikan toilet komunal yang telah dimanfaatkan maksimal, disamping sarana prasarana lain untuk menunjang aktivitas masyarakat.

Termasuk pemberdayaan, nelayan Malahing diberikan beragam pelatihan serta bantuan peralatan untuk mendorong produktivitas melaut, hingga tata cara budidaya sumberdaya kelautan yang kini juga diterapkan.

"Tak hanya itu, ibu rumah tangga pesisir pun lebih produktif, dengan serangkaian pelatihan keterampilan yang juga dilaksanakan bertahap, diantaranya pelatihan menjahit, tata boga, kerajinan daur ulang sampah, kewirausahaan hingga pemasaran online," ujar Dwi.

Pupuk Kaltim juga membekali warga Malahing tata cara hidroponik dengan memanfaatkan area sekitar pemukiman untuk ditanami berbagai jenis sayuran, guna menekan biaya yang dikeluarkan, khususnya pemenuhan gizi makanan yang dikonsumsi.

Sedangkan untuk peningkatan kapasitas pendidikan, Pupuk Kaltim dirikan sekolah sejak beberapa tahun silam, yang juga telah direnovasi untuk perbaikan struktur bangunan.

“Juga ada program Pupuk Kaltim Mengajar, dengan guru tamu karyawan lintas departemen yang setiap minggu bergantian mengedukasi siswa siswi Malahing,” papar Dwi.

Dari seluruh program yang digagas, Dwi yakin Malahing ke depan lebih mandiri dengan masyarakat yang berdaya saing. Pupuk Kaltim dipastikan terus fokus membina pesisir Malahing, sebagai wujud kontribusi Perusahaan terhadap visi Smart, Green dan Creative City yang digaungkan Pemerintah Kota Bontang, dengan tujuan utama menjadikan Malahing sebagai kampung konservasi ekowisata pesisir. “Itu tujuan besar gagasan Better Living in Malahing. Selain kehidupan yang lebih baik dari sisi ekonomi, masyarakatnya pun lebih berdaya saing dan terampil di berbagai bidang,” pungkas Dwi Pudyasmoro.

Baca juga: Pupuk Kaltim raih penghargaan INDI 4.0 dari Kemenperin

Baca juga: Kementerian BUMN canangkan pabrik amonium nitrat Dahana-Pupuk Kaltim

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019