Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengembangkan dan meningkatkan sistem separasi untuk mendorong Indonesia memiliki kemandirian penguasaan teknologi roket.

"Kita sedang mulai kembangkan teknologi separasi yang nanti muatannya itu sebagai cikal bakal mengorbitkan satelit setelah sampai di luar angkasa diseparasi, dipisahkan nanti satelit yang sebagai muatannya untuk mengorbit," kata Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa Lapan Rika Andiarti saat dihubungi Antara, Jakarta, Senin.

Rika menuturkan teknologi kunci untuk menguasai teknologi roket menjadi fokus pengembangan. Teknologi kunci antara lain menerbangkan roket sejauh mungkin dan seakurat mungkin apalagi roketnya sudah diperuntukkan untuk peluncuran satelit, pengendalian roket dari teknologi di lapangan khususnya sesuai rencana induk keantariksaaan roket pengorbit satelit serta teknologi separasi untuk memisahkan roket dan muatan roket.

Rika menuturkan fokus pengembangan teknologi kunci memang bukan langsung ke roket yang berukuran besar, tapi yang berukuran kecil terlebih dahulu seperti roket sonda yang mana sistem separasi muatan dikembangkan di roket RX320.

Sedangkan penguatan teknologi motor roket difokuskan untuk roket bertingkat, dan Lapan sedang mencari mitra dari luar negeri untuk bisa melakukan transfer teknologi. Teknologi roket juga diperuntukkan untuk roket yang meluncurkan satelit langsung dari bumi Indonesia pada 2040, sehingga perlu percepatan.

Teknologi roket harus dikuasai secara mandiri karena penggunaannya bisa dimanfaatkan untuk "dual use", yakni kepentingan sipil maupun militer. Karena sifatnya yang "dual use", maka transfer teknologi dari negara luar sangat dibatasi. Oleh karena itu, penguasaan teknologi di Indonesia dilakukan sendiri secara mandiri.

Namun, untuk percepatan program penguasaan teknologi roket, sudah perlu saat ini untuk melakukan kerja sama strategis dengan negara lain di bidang roket ini.

Rika menuturkan ada beberapa negara yang menawarkan kerja sama di bidang roket seperti China dan Ukraina, namun Lapan masih mendalami untuk melihat kesesuaian dengan kebutuhan ke depan.

"Teknologi roket di Indonesia ini ya kita melakukan penguasaan teknologi sendiri secara mandiri, belum pernah kita mendapatkan secara langsung transfer teknologi dari negara lain," ujarnya.

Baca juga: Lapan buka kerja sama pengembangan roket
Baca juga: Lapan fokus pada pengembangan roket hingga pesawat tanpa awak
Baca juga: Indonesia harapkan bisa miliki bandar antariksa

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019