Jakarta (ANTARA) -- Para pemimpin bisnis di Indonesia memandang kemajuan dan kemampuan transformasi digital dalam organisasi mereka menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Namun, optimisme tersebut masih menyisakan tantangan terkait kualitas sumber daya manusia (SDM) pendukung teknologi transformasi digital.

Kondisi tersebut terungkap dalam penelitian bertajuk “Disruptive Decision Making” oleh Telstra, salah satu perusahaan induk Telkomtelstra. Penelitian ini mensurvei 3.810 pengambil keputusan senior dari 12 industri di 14 pasar di seluruh dunia, termasuk 350 di antaranya dari Indonesia, mengenai kekuatan dan kelemahan di sekitar inisiatif dan pengambilan keputusan transformasi digital.

President Director Telkomtelstra Erik Meijer mengatakan ada peluang dan tantangan dalam optimisme menyikapi transformasi digital di Indonesia. 

“Transformasi digital merupakan suatu keharusan. Karena itu, diskusi telah bergeser dari 'mengapa' digitalisasi itu penting, ke 'bagaimana' itu bisa dilaksanakan dengan sukses," kata Erik di Jakarta, Senin (27/5).

Menurut Erik, tingginya optimisme para pemimpin bisnis di Indonesia ini akan membantu mendorong investasi dan keterlibatan perusahaan untuk program-program penting transformasi digital. Namun, kepercayaan ini harus diimbangi dengan realitas ekosistem digital Indonesia. 

“Untuk memastikan daya saing regional dan domestik, perusahaan di Indonesia harus mewaspadai ekspektasi kemajuan yang melampaui kenyataan dan mengabaikan kompleksitas proyek transformasi,” paparnya.

Lebih dari sepertiga (33 persen) perusahaan lokal di Indonesia telah menginvestasikan lebih dari 500 ribu dolar AS dalam produk dan layanan transformasi digital selama setahun terakhir. Sementara hampir satu dari 10 (8%) perusahaan Indonesia menghabiskan investasi lebih dari 5 juta dolar.

Optimisme para pemimpin bisnis di Indonesia juga tercermin dari ekspektasi peningkatan investasi transformasi digital ke depan. Penelitian Telstra menemukan bahwa empat dari sepuluh (40%) perusahaan di Indonesia mengharapkan total pengeluaran perusahaan untuk transformasi digital meningkat lebih dari 10% dalam tiga tahun ke depan, di atas level global (32%).

Walaupun demikian berdasarkan penelitian tersebut, para pemimpin bisnis di Indonesia belum mendapatkan hasil atau kesuksesan yang ingin dicapai dari investasi transformasi digital yang telah dilakukan. 

Tidak bisa dipungkiri adanya kesulitan dalam mengukur dampak transformasi digital terhadap pengembalian finansial dari investasi. 

Untuk memahami bagaimana mengukur kesuksesan dari investasi transformasi digital yang telah dilakukan, penelitian ini meminta responden untuk menilai kemampuan pengambilan keputusan digital mereka di empat faktor yakni orang, proses, pemahaman teknologi, dan kemitraan.

“Transformasi digital yang sukses harus merupakan perjalanan keseluruhan perusahaan yang melibatkan karyawan, meningkatkan keterampilan internal, mengadaptasi struktur dan cara kerja terbaik, serta menciptakan tim yang dapat memaksimalkan teknologi baru," tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019