Cilegon (ANTARA) - Kapolres Cilegon AKBP Rizki Agung Prakoso mengatakan, mengutamakan pelayanan pengamanan untuk kelancaran arus mudik bagi masyarakat yang akan menggunakan penyeberangan melalui Pelabuhan Merak.

Di konfirmasi di Cilegong, Rabu, Rizki menyatakan Polres Cilegon melaksanakan Operasi Ketupat Kalimaya 2019 dengan melibatkan petugas gabungan dari Polres, TNI, Basarnas, Pol PP, Dishub dan instansi terkait lainnya, dengan fokus pengamanan di pelabuhan penyeberangan Merak.

"Kita fokus pengamanan pada pelayanan kelancaran arus mudik di Pelabuhan Merak, membantu saudara kita umat muslim yang akan pulang ke kampung halamannya, " ujarnya.

Terlebih kenaikan penumpang menuju pelabuhan Merak nantinya diprediksi mengalami peningkatan hingga 15 persen. Polres Cilegon telah menyusun sistem pengaturan lalu lintas di dalam kota, terkait eskalasi situasi lalu lintas. "Jadi nanti kita lihat situasi di lapangan seperti apa, akan ada respon rencana untuk rekayasa, " ujarnya.

Wali Kota Cilegon Edi Ariadi menyatakan, tugas polisi menjelang Lebaran ini sangat berat, selain harus mengamankan jalur mudik dan tempat-tempat keramaian, juga mengawasi stabilitas harga kebutuhan pokok.

"Di luar tugas utamanya mengamankan arus mudik pada musim angkutan Lebaran, anggota kepolisian juga memiliki tugas berat untuk memberi rasa aman, dan nyaman pada masyarakat sepanjang Ramadhan hingga pada perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah," katanya.

Kepolisian, termasuk Polres Cilegon beserta jajaran juga memiliki tugas lainnya untuk menjaga kondusivitas keamanan wilayah, dari berbagai potensi tindak kejahatan, seperti yang rawan di pusat keramaian, dan perumahan yang ditinggal pemiliknya.

Menjelang Lebaran, kata dia, Pemkot Cilegong juga meminta kepada pihak kepolisian untuk memperketat pengawasan terhadap permasalahan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan yang menjadi potensi kerawanan menjelang lebaran.

"Pengawasan stabilitas harga ini perlu mendapat perhatian dan antisipasi, mengingat dapat memicu gejolak harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat," ujarnya.

Edi Ariadi menyatakan, permasalahan stabilitas harga yang dipicu minimnya ketersediaan pangan setiap tahunnya kerap menjadi persoalan, sehingga kondisi ini perlu mendapat pengawasan ketat dari Satgas pangan daerah yang telah dibentuk pemerintah bersama pihak kepolisian.

Mengenai jenis kejahatan yang meresahkan masyarakat yang perlu diantisipasi, menurut dia, seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal dan premanisme, aksi intoleransi dan kekerasan seperti penyisiran oleh organisasi kemasyarakatan (ormas).

"Gangguan terhadap kelancaran keselamatan transportasi darat laut dan udara, juga menjadi potensi kerawanan prioritas pengamanan anggota kepolisian," ujarnya.
 

Pewarta: Sambas
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019