Wamena (ANTARA) - Dinas Perhubungan Darat Jayawijaya, Provinsi Papua, memastikan terputusnya jalan trans-Papua, yakni Wamena-Jayapura, tidak akan menghambat arus mudik, sebab masih ada alternatif lain, yaitu penerbangan.

Kepala Dinas Perhubungan Jayawijaya Pardomuan Harahap di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu mengatakan dari hasil koordinasi dengan pihak Bina Marga, memang ada beberapa titik di jalan transPapua yang mengalami longsor sehingga tidak bisa dilalui.

Sebelum terputusnya jalan transPapua menurut dia, ada sebagian masyarakat yang melintas, termasuk kendaraan angkutan barang dari Jayapura ke wilayah pegunungan.

"Kemarin kami coba cek dengan Bina Marga, memang kondisi jalan seperti itu. Tetapi saya pikir itu tidak terlalu mempengaruhi karena khusus kalau untuk kargo, kesiapan sembako kita dalam rangka Lebaran sangat mencukupi," katanya.

Selain longsor, pihak perhubungan juga memperoleh informasi bahwa kendaraan barang dan penumpang memang tidak bisa melintasi jalan transPapua sebab ada satu jembatan yang putus dan perlu perbaikan.

"Kaitan dengan mudik Lebaran, kami sudah rapat koordinasi di Sorong. Jadi secara dampak di wilayah pegunungan, dampak mudik tidak terlalu signifikan, karena yang kami bahas khusus kemarin itu transportasi darat," katanya.

Ia juga mengatakan telah dilakukan pertemuan dengan pihak bandar udara dan pihak TNI AU untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran di Bandara Wamena.

"TNI AU bersedia memfasilitasi untuk masyarakat pegunungan dengan mengoperasikan hercules. Sudah terjadwal ada dua hercules yang selalu siaga untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran, khusus kita di wilayah pegunungan," katanya.

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019