Surabaya (ANTARA) - Pelindo III memprediksi puncak arus mudik penumpang kapal di pelabuhan-pelabuhan yang dikelolanya terjadi pada H-3 atau Minggu (2/6), dan arus balik terjadi pada H+10 atau Sabtu (15/6).

Vice President Corporate Communication Pelindo III, Wilis Aji Wiranata di Surabaya, Rabu mengatakan, prediksi itu dilihat dari rencana jadwal kedatangan kapal yang ditentukan oleh operator pelayaran, terutama di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Tenau Kupang, Kumai dan Sampit yang ramai pemudik.

"Berdasarkan pantauan kami, arus penumpang pada musim libur Lebaran tahun sebelumnya tercatat 454.059 dan tahun ini diprediksi meningkat menjadi 467.730 orang atau meningkat sekitar 3 persen," katanya kepada wartawan.

Untuk proyeksi jumlah penumpang debarkasi (tiba dari kapal) akan mencapai 239.102 orang dan penumpang embarkasi (berangkat) akan mencapai 228.628 orang.

Dari sekian banyak pelabuhan dibawah naungan Pelindo III, kata dia, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diprediksi masih menjadi yang tersibuk pada dengan dilayani oleh 195 unit kapal.

Berikutnya, Pelabuhan Gresik dengan 165 unit kapal, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan 120 unit kapal, Pelabuhan Tenau Kupang dengan 72 unit kapal, Pelabuhan Banjarmasin dengan 53 unit kapal serta Pelabuhan Kotabaru dengan 49 unit kapal.

"Peningkatan jumlah penumpang sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan kapal. Pada musim mudik Lebaran tahun 2018, tercatat ada 781 kapal dan pada momen yang sama pada tahun ini diprediksi ada 805 kapal. Sehingga diprediksi akan ada peningkatan sekitar 3 persen," katanya.

Wilis mengatakan, Pelindo III telah menyiapkan fasilitas terminal penumpang demi kelancaran arus mudik. Terkait aspek keselamatan yang dilakukan ia memastikan telah tersedia alat pemadam api ringan (APAR) dan petugas pemadam kebakaran (PMK), tenaga kesehatan, ambulans, P3K, dan jalur evakuasi.

"Dari sisi keamanan tersedia CCTV, mesin x-ray, metal detector, pos petugas keamanan, customer service, call center. Kemudian untuk aspek kenyamanan ialah penyiapan ruang-ruang khusus, seperti ruang tunggu, ruang kesehatan, tempat ibadah, toilet bersih, serta ruang menyusui dan perawatan bayi. Juga aspek kesetaraan seperti lift khusus difabel dan fasilitas kursi roda," tuturnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019