Jakarta (ANTARA) - Untuk meningkatkan pelayanan dan keselamatan penumpang pada arus mudik Lebaran tahun ini, terutama pengguna bus sebagai moda transportasi, Kementerian Perhubungan meminta perusahaan otobus untuk melakukan inspeksi keselamatan bus mulai dari garasi mereka.

"Inspeksi keselamatan sesungguhnya adalah suatu jaminan keselamatan tidak saja kepada kendaraan, tetapi juga pengemudi sehingga aman saat berkendara," kata Sekjen Kementerian Perhubungan Djoko Sasono kepada usai Peluncuran Program Percontohan Nasional Terminal Sehat dan Peresmian Hasil Penataan Fasilitas Umum Terminal Penumpang Tipe A Titonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (29/5).

Inspeksi keselamatan akan terus ditingkatkan dan kampanye terus digencarkan, terutama kepada perusahaan bus yang memiliki dan menjalankan.

Intinya, kata Djoko, inspeksi keselamatan adalah untuk memastikan bahwa bus yang beroperasi sudah aman dari sisi kendaraan maupun pengemudi.

Bukan hanya kendaraan dan pengemudinya, tetapi juga surat-surat kendaraan dicek apakah sesuai dengan fisik bus atau tidak.

Peran serta penumpang hendaknya juga dilibatkan dalam melakukan inspeksi keselamatan, yaitu apabila bus tidak dalam kondisi bagus hendaknya jangan naik.

Bisa juga saat pengemudi ngebut, penumpang mau menegur dan mengingatkan pengemudi agar mengurangi kecepatan.

Sebelumnya pemerintah berupaya mengajak masyarakat untuk menggunakan bus sebagai salah satu moda transportasi untuk pulang ke kampung halaman.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menyatakan komitmen pemerintah untuk memperbaiki dan merenovasi sejumlah terminal tipe A dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang yang menggunakan angkutan bus.

Dalam jangka menengah, Kementetian Perhubungan berencana untuk merenovasi dan memperbaiki terminal-terminal Tipe A di seluruh Indonesia.

"Selama ini kami tidak dapat anggaran, tapi tahun depan mungkin akan dapat alokasi anggaran yang memadai," kata Menhub ketika meninjau Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2019 Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta inspeksi keselamatan pesawat.

Minimal di terminal harus ada lounge, WC yang bagus dan nyaman. Saat ini masih  banyak sekali terminal yang masih perlu perbaikan. Perbaikan terminal juga ada kaitannya dengan pariwisata di daerah.

Selain itu, Kemenhub telah meminta perusahaan bus untuk meningkatkan layanan sesuai standar kepada penumpang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan ketika bepergian.

Seperti misalnya dengan mengganti armada bus yang sudah uzur dengan yang baru atau memperbaiki armada bus mereka yang masih layak beroperasi.

Menhub Budi Karya menambahkan bahwa keinginan untuk mengembangkan bus sebagai angkutan utama sudah ada sejak tahun lalu. Karena kebanyakan yang naik bus ini adalah masyarakat menengah ke bawah.

Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan telah mencanangkan Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, sebagai terminal sehat, bersih, aman, dan nyaman.

Dipilihnya Terminal Tirtonadi sebagai awal pencanangan terminal sehat mengingat terminal itu sudah memenuhi berbagai persyaratan sebagai terminal aman, nyaman dan sehat.

Setelah masuk kategori sehat, Terminal Tirtonadi bisa naik kelas seperti bandar udara, yang memiliki tiga zona, yakni zona terluar, zona tengah, dan zona terdalam.

Zona terluar diperuntukkan untuk calon penumpang dan masyarakat nonpenumpang, zona tengah untuk calon penumpang yang sudah memiliki tiket, dan zona terdalam hanya untuk penumpang pemegang tiket dan siap berangkat.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kirana Pritasari mengatakan salah satu upaya yang dilakukan Kemenkes untuk memberikan predikat sehat adalah memberikan bimbingan kepada penjual makanan yang berjualan di terminal itu.

"Pada pembinaan awal kepada pedagang makanan masih ditemui bakteri dalam makanan, tapi pada pembinaan kedua dan berikutnya makanan yang dijual sudah sehat dan bergizi," kata Kirana.

Kemudian, untuk mendukung pelayanan kesehatan pemudik selama di perjalanan, maka Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mengimbau para pemudik untuk memanfaatkan aplikasi Mobile JKN sebagai media konsultasi kesehatan selama perjalanan mudik Lebaran 2019.

"Dengan menggunakan aplikasi Mobile JKN bisa berkonsultasi tentang segala hal kesehatan, kami punya dokter 24 jam di situ Care Center kami," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris.

BPJS Kesehatan menyediakan delapan lokasi posko mudik yaitu di Terminal Pulo Gebang Jakarta, Terminal Bungurasih Surabaya, Rest Area Tol Cikampek Km 57 Karawang, Rest Area Tol Purwakarta Km 88 Purwakarta, Rest Area Tol Ungaran Km 429 Semarang, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Gilimanuk Bali, dan Pelabuhan Merak Banten.

Petugas kesehatan yang berada di posko mudik BPJS Kesehatan yang berada di delapan titik berbeda dapat memberikan program promotif preventif kesehatan selain juga untuk mengobati bagi yang sakit.

Posko mudik tersebut melayani berbagai fasilitas untuk pemudik mulai dari pemeriksaan kesehatan dasar hingga menyediakan kursi pijat untuk relaksasi.

BPJS Kesehatan juga memberikan keleluasaan bagi peserta JKN dengan bisa bebas berobat di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) mana saja di masa mudik lebaran.

Selain itu peserta juga bisa berobat langsung ke IGD rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar apabila tidak ada Puskesmas atau klinik yang buka saat libur lebaran.

Selama libur Lebaran 1440 H, peserta Jaminan Kesehatan Nasional bisa menghubungi layanan informasi dan pengaduan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 yang beroperasi 24 jam dalam tujuh hari, atau dengan mengunduh aplikasi Mobile JKN yang dapat memberikan informasi mengenai pengaduan, konsultasi kesehatan, mendapatkan pelayanan administrasi peserta JKN-KIS, pendaftaran peserta JKN-KIS.

Baca juga: Wujudkan mudik aman, Pemkot-Polresta Denpasar bekerja sama
Baca juga: Petugas lakukan tes urine pada sopir bus antarkota
Baca juga: H-7 mudik Lebaran tol Jakarta-Cikampek mulai ramai



 

Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019