Kami prediksi volume penumpang akan tinggi pada Sabtu akhir pekan ini, karena sudah memasuki libur panjang menjelang Lebaran
Kediri (ANTARA) - PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, memprediksi puncak arus mudik pada Hari Raya Idul Fitri 2019 akan terjadi pada Sabtu (1/6).

"Kami prediksi volume penumpang akan tinggi pada Sabtu akhir pekan ini, karena sudah memasuki libur panjang menjelang Lebaran," kata Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Kamis.

Ia mengatakan, pada 26 Mei 2019 jumlah penumpang yang naik atau berangkat dari Daop 7 Madiun adalah 12.462 orang penumpang, ada kenaikan 21 persen ketimbang penumpang di 2018 yang hanya 10.292 penumpang. Sedangkan penumpang yang turun atau datang pada 2019 adalah 13.418 penumpang naik 59 persen ketimbang 2018 yang hanya 8.440 orang penumpang.

Pada 27 Mei 2019, penumpang yang naik atau berangkat adalah 10.619 penumpang, naik 27 persen ketimbang yang naik pada 2018 lalu 8.385 penumpang. Sedangkan penumpang yang turun atau datang di 2019 adalah 11.841 penumpang, naik 10 persen ketimbang di 2018 yang hanya 10.801 penumpang.

"Ada volume penumpang lebih tinggi pada tanggal 26 Mei daripada 27 Mei untuk penumpang naik dan turun di wilayah Daop 7 Madiun," kata dia.

Sementara itu, untuk penumpang naik atau berangkat di 28 Mei 2019, jumlahnya adalah 8.896 penumpang, terjadi kenaikan 10 persen 8.114 orang penumpang. Untuk penumpang yang turun atau datang adalah 12.316 orang penumpang naik 5 persen ketimbang pada waktu yang sama di 2018 yakni 11.758 orang penumpang.

Ia juga mengatakan saat ini laju kereta api saat ini juga lancar, pascaterjadinya anjlok pada Kereta Api Lodaya tambahan rute Solo-Bandung di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (29/5) sore. Kejadian itu mengakibatkan adanya rintang jalan (rinja) di petak jalan tersebut.

Adapun kereta api yang mengalami kelambatan terpantau pada jam 06.15 WIB yakni KA 50A (Turangga) posisi Stasiun Kemiri lambat 100 menit, KA 112A (Mutiara Selatan) posisi Stasiun Kutoarjo lambat 344 menit, KA 92 (Malabar) posisi Stasiun Kutowinangun lambat 457 menit, dan KA 182a (Kahuripan) posisi Stasiun Ijo lambat 352 menit.

"Tadi KA Kahuripan dari Bandung ke Blitar lambat hingga lima jam lebih," kata Ixfan. 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019