Palangka Raya (ANTARA) - KMP Drajat yang melayani jalur pelayaran Bahaur Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah, menuju Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ataupun sebaliknya, sempat ingin dialihkan oleh pihak perusahaan yang berwenang, saat arus mudik Lebaran 2019 ini, namun tetap melayani melalui pelabuhan tersebut.

"Memang benar informasi tersebut, KMP Drajat sempat akan dialihkan sementara untuk diperbantukan ke rute penyeberangan Ketapang-Gilimanuk menghadapi arus mudik Lebaran," kata Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Kalteng Syahrani di Palangka Raya, Kamis.

Pengalihan sementara itu awalnya akan dilakukan sejak Rabu (29/4), hingga berakhirnya masa penugasan selama arus mudik Lebaran. Namun hal itu batal dilakukan karena Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau mengajukan keberatan.

Syahrani mengatakan, Pemkab Pulpis melalui Dinas Perhubungan setempat langsung memberikan respon terhadap rencana pengalihan jalur pelayaran itu, dengan menyurati Kementerian Perhubungan RI secara langsung.

Rencana pengalihan rute pelayaran itu mendapat penolakan dari pemerintah daerah, sebab saat ini animo warga yang ingin mudik saat Lebaran melalui Pelabuhan Bahaur terus mengalami peningkatan.

"Setelah disurati oleh Pemkab Pulpis pengalihan rute pelayaran pun batal dilakukan. Mungkin seandainya respon penolakan itu lambat dilakukan, maka pengalihan rute pelayaran sementara akan tetap direalisasikan," paparnya saat diwawancarai melalui telepon.

Syahrani menjelaskan, apabila pengalihan rute pelayaran sementara jadi dilakukan maka akan menyebabkan kerugian bagi daerah dan juga masyarakat. Sebab kini pelayaran di Pelabuhan Bahaur menjadi alternatif baru bagi warga Kalteng, khususnya pada saat musim mudik Lebaran.

Terlebih pelayaran Bahaur-Paciran sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah pusat pada tahun 2019 ini, sehingga harga tiket pun menjadi sangat terjangkau dan murah, yaitu sekitar Rp116 ribu per orangnya.

Untuk itu masyarakat yang ingin mudik melalui Pelabuhan Bahaur diminta tetap tenang dan tak perlu panik, sebab rute pelayarannya akan tetap berjalan seperti biasa sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

"Tak perlu panik, karena saat ini sudah dipastikan rencana pengalihan rute pelayaran sementara itu batal dilakukan berkat upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah daerah," tegasnya.

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019