Kami menganggarkan dana sebesar Rp 6,5 triliun untuk melanjutkan pembangunan sekolah mangkrak
Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP) Iwan Suprijanto mengatakan prioritas sekolah yang akan direnovasi yang berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

"Sekolah dan madrasah yang menjadi prioritas untuk ditangani adalah yang berada di wilayah 3T, termasuk dalam kategori yang sesuai dengan Keputusan Menteri Desa Nomor 126 Tahun 2017 tentang Penetapan Desa Prioritas Sasaran Pembangunan Desa, PDT, dan Transmigrasi," ujar Iwan di Jakarta, Kamis.

Prioritas sekolah yang direnovasi untuk sekolah negeri, tanah merupakan milik Pemerintah Daerah dan bersedia menerima aset, memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB), tidak ada sumber pendanaan lain, dan dari hasil verifikasi Kementerian PUPR masuk kategori rusak berat.

Kementerian PUPR juga melanjutkan pembangunan 41 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan sembilan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang sebelumnya mangkrak. Iwan menambahkan pembangunannya ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2020.

"Kami menganggarkan dana sebesar Rp 6,5 triliun untuk melanjutkan pembangunan sekolah mangkrak," tambah dia.

Sebelum dilanjutkan harus diawali dengan audit teknis kelayakan bangunan, kemudian dilakukan kajian teknis terhadap struktur bangunan, baru kemudian kita lakukan perencanaan teknis atau "review" terhadap perencanaan sebelumnya, sebelum dibangun kembali.

Sementara kriteria pembangunan PTN dan PTKIN adalah tanah milik PTN, PTKIN atau Lembaga dan Kementerian terkait, bangunan tidak dalam sengketa atau masalah hukum, diprioritaskan bangunan yang kondisi tidak rampung lebih dari 50 persen, memiliki Amdal dan IMB, telah dilakukan audit dari BPKP dan audit kelaiakan bangunan.

Pewarta: Indriani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019