Indeks Dow Jones naik 43,47 poin atau 0,17 persen menjadi berakhir di 25.169,88 poin
New York (ANTARA) - Saham-saham di bursa Wall Street menunjukkan tanda-tanda stabil pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tetapi kenaikannya terus dibatasi oleh komentar bertentangan tentang pembicaraan perdagangan dari Presiden Donald Trump dan Beijing, yang memperkuat kekhawatiran tentang pertempuran panjang dan berpotensi menghambat pertumbuhan global.

Trump mengatakan pembicaraan dengan China berjalan baik tetapi komentar itu dimentahkan oleh seorang diplomat senior China yang mengatakan bahwa provokasi perselisihan perdagangan adalah "terorisme ekonomi terbuka."

Kurangnya kejelasan di sekitar perang perdagangan telah mengguncang investor akhir-akhir ini, setelah S&P 500 naik lebih dari 17 persen selama empat bulan pertama tahun ini dengan optimisme kesepakatan perdagangan antara kedua negara dapat tercapai.

Optimisme itu telah memudar, karena pertikaian yang meningkat antara kedua negara itu telah sangat membebani Wall Street pada Mei, dengan masing-masing dari tiga indeks utama menurun sedikitnya lima persen untuk bulan ini. Keuntungan pada perdgangan Kamis (30/5/2019) menandai kenaikan pertama untuk indeks utama AS sepanjang minggu ini.

"Setelah beberapa hari turun, turun, turun pasar biasanya mengambil napas kolektif untuk beberapa stabilitas dan evaluasi ulang risiko," kata Ben Phillips, chief investment officer di Eventshares di Newport Beach, California.

"Pasar mulai menyadari bahwa kita tidak mendapatkan informasi yang benar-benar bersih atau jelas, dan itu akan menjadi sangat berisik dan hanya bersiap untuk itu."

Sebuah laporan pemerintah pada Kamis (30/5/2019) menunjukkan inflasi AS jauh lebih lemah daripada yang diperkirakan pada kuartal pertama, karena penurunan tajam dalam permintaan domestik, sementara pertumbuhan juga sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan pada April.

Dikutip dari Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 43,47 poin atau 0,17 persen, menjadi berakhir di 25.169,88 poin. Indeks S&P 500 bertambah 5,85 poin atau 0,21 persen, menjadi ditutup di 2.788,87 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir menguat 20,41 poin atau 0,27 persen, menjadi 7.567,72 poin.

Kegelisahan perdagangan membantu menopang permintaan untuk surat utang safe haven, ketika imbal hasil obligasi AS bertahan di dekat posisi terendah 20 bulan. Kurva imbal hasil antara surat utang tiga bulan dan obligasi 10 tahun tetap terbalik, inversi terlebar dalam hampir 12 tahun.

Itu, pada gilirannya, membebani saham-saham bank yang sensitif suku bunga, yang turun 1,2 persen dan berada di jalur untuk penurunan ketiga hari berturut-turut, sementara sektor keuangan yang lebih luas turun 0,5 persen.

Sektor energi turun 1,2 persen, karena harga minyak turun hampir empat persen, sebagian akibat penurunan yang lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS. Sektor ini telah jatuh lebih dari 10 persen sepanjang bulan ini.

Di antara saham-saham, Dollar General Corp melonjak 7,2 persen setelah laba dan penjualan toko ritel diskon ini melampaui harapan.

Sementara itu, PVH Corp anjlok 14,9 persen, merupakan pemain terburuk di S&P 500, setelah pemiliknya Calvin Klein memangkas perkiraan laba tahunan karena bergulat dengan tarif dan perlambatan pertumbuhan ritel.

Jumlah saham turun melebihi jumlah yang naik di NYSE dengan rasio 1,11 banding satu, sedangkan di Nasdaq dengan rasio 1,38 banding satu.

S&P 500 memiliki satu poisisi tertinggi baru dalam 52-minggu dan 25 terendah baru; Komposit Nasdaq memiliki 25 posisi tertinggi baru dan 119 terendah baru.

Sekitar 6,25 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 6,99 miliar selama 20 sesi perdagangan terakhir.

Baca juga: Wall Street turun tertekan kegelisahan atas perdagangan dan ekonomi AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019