Bagi Caleg perempuan yang mendapatkan suara banyak, kepastian perolehan kursi juga sudah sangat pasti, meski penghitungan tahap final masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK)
Surabaya (ANTARA) - Lembaga Swadaya Perempuan Women and Youth Development Institute of Indonesia (WYDII) berharap masyarakat ikut mengawal komitmen caleg-caleg perempuan yang terpilih dalam Pemilu 2019 dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan perumusan kebijakan berbasis gender.

Direktur WYDII Siti Nurjanah, di Surabaya, Jumat, mengatakan setelah melalui pertarungan yang demikian beratnya di Pemilu 2019, maka perolehan kursi yang diraih oleh caleg perempuan di daerah maupun nasional diprediksi prosentasinya mengalami peningkatan.

"Bagi Caleg perempuan yang mendapatkan suara banyak, kepastian perolehan kursi juga sudah sangat pasti, meski penghitungan tahap final masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK)," katanya.

Menurut dia, prediksi perolehan kursi caleg perempuan di tingkat nasional, meningkat hingga di atas 3 persen. Begitu pula dengan prediksi perolehan kursi di tingkat provinsi juga meningkat di atas 3 persen.

"Selama lebih dari 10 tahun, kami telah aktif dalam upaya meningkatkan pemberdayaan politik perempuan. Kami sangat berbahagia, bahwa lebih dari 15 persen dari teman-teman perempuan seperjuangan maupun caleg-caleg yang telah melalui proses belajar bersama WYDII telah berhasil memenangkan kursi, baik kabupaten/kota maupun Provinsi Jawa Timur," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, tidak dipungkiri, hingga detik ini, tidak sedikit anggota dewan perempuan yang memiliki banyak kendala konsisten dalam memperjuangkan agenda-agenda pembangunan dan kebijakan berbasis gender.

Berbagai kendala antara lain, lanjut dia, tidak sedikit anggota dewan perempuan yang justru tidak memahami prinsip pembangunan sensitif gender, memiliki daya tawar yang rendah karena kapasitas politik yang lemah, larut dalam iklim politik maskulin, atau lemahnya jaringan dan dukungan dari
perempuan lain untuk dapat bersama-sama memperjuangan prinsip-prinsip pembangunan maupun perumusan kebijakan berwawasan gender.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi kinerja anggota dewan perempuan, juga untuk memberikan dukungan kepada teman-teman perempuan yang baru terpilih untuk terus meningkatkan taraf hidup perempuan dan anak di Indonesia.

Citra dan rekam jejak para anggota dewan, baik perempuan dan laki-laki tidak selalu menggembirakan. Rekam jejak yang buruk atau kelemahan beberapa anggota dewan perempuan, seringkali digeneralisir sebagai sesuatu yang mutlak bagi setiap anggota dewan perempuan. Namun hal yang sama, tidak berlaku bagi anggota dewan laki-laki.

"Prinsip-prinsip bias gender yang melekat, baik dalam pemikiran masyarakat, media, juga parpol, kita upayakan bersama untuk berubah," ujarnya.

Ia mengatakan anggota dewan perempuan memiliki tanggung jawab berlapis-lapis, mulai dari rumah hingga ke meja sidang. Rekam jejak anggota DPR perempuan yang positif, lanjut dia, tidak boleh dianggap biasa, tetapi harus dipahami sebagai buah kerja keras yang lahir dalam konteks medan tantangan yang berlapis-lapis.

Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan terus bersama-sama mengupayakan dialog guna meningkatkan kinerja anggota dewan perempuan, juga akan memdorong bentuk-bentuk apresiasi yang terhadap kinerja anggota dewan perempuan, demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap intergritas dan kapasitas anggota dewan perempuan.

WYDII sebagai LSM perempuan yang banyak berkecimpung dalam upaya-upaya pemberdayaan politik perempuan telah berdialog dengan sejumlah caleg perempuan terpilih di Jawa Timur untuk memahami agenda-agenda mereka 5 tahun ke depan di Surabaya pada Kamis (30/5).

Baca juga: Bawaslu Pasaman rekomendasikan ASN langgar netralitas Pemilu 2019
Baca juga: Alvara harapkan Kepolisian ungkap pengancam pimpinan lembaga survei
Baca juga: Kasus pelanggaran pemilu di Nias Barat dihentikan

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019