Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengklaim kenaikan harga tiket pesawat beberapa waktu terakhir memberikan pengaruh atas kenaikan jumlah penumpang kapal laut, khususnya angkutan mudik Lebaran 2019.

"Kami perkirakan kenaikan pemudik hanya 3,5 persen dibandingkan tahun 2018, tetapi per tanggal 30 Mei 2019, kenaikan sudah mencapai 28 persen," kata Pelaksana Harian Manager Komunikasi dan CSR Pelni, Ahmad Sujadi, dihubungi Jumat.

Sujadi mengatakan indikasi kenaikan itu terlihat sejak awal tahun 2019, dengan rata-rata kenaikan sejak Januari hingga April untuk penumpang Pelni mencapai 35 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pelni telah mengantisipasi dengan menyiapkan semua kapal untuk beroperasi," ujarnya pula.

Menurut Sujadi, saat ini tidak ada penumpukan pemudik yang luar biasa di pelabuhan. Walaupun angkutan mudik sudah dilakukan sejak tanggal 21 Mei 2019.

Pelni mengoperasikan 26 kapal armada trayek nusantara untuk angkutan Lebaran 2019 tersebar di 83 pelabuhan singgah, melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut menjadi 54.967 pax atau seat sudah termasuk kapasitas toleransi yang telah disetujui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Selain itu, Pelni juga mengoperasikan 46 trayek kapal perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 pax per hari.

"Semua kapal telah dilakukan perawatan tahunan atau docking sebelum digunakan. Biasanya dua sampai tiga bulan sebelum Lebaran," kata Sujadi.

Pewarta: Fauzi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019