Jakarta (ANTARA) - Google berusaha memperketat keamanan data dan privasi para pengguna, sekaligus ingin para pengguna juga memiliki kontrol atas data-data yang berada di platform tersebut.

"Privasi bukan hanya untuk pengguna yang mampu mengakses layanan premium, kami ingin semua pengguna bisa merasakan perlindungan privasi yang sama," kata Chief Privacy Officer Google, Keith Enright, saat konferensi video bersama media di Jakarta, Jumat.

Google menyediakan kontrol terhadap privasi dalam produk-produk buatan mereka, salah satunya surat elektronik Gmail, yang merupakan pintu masuk ke akun Google.

Akses ke kontrol privasi melalui Gmail terletak di ikon profil di pojok kanan atas, setelah mengklik "manage you Google Account" pengguna akan diarahkan ke akun Google mereka.

Google menyebut akses ini "one-tap access", saat ini terdapat di aplikasi Search, Maps, YouTube dan Chrome. One-tap access ini mempermudah pengguna karena mereka tidak perlu masuk ke pengaturan atau setting di ponsel untuk membuka akun Google.

Setelah masuk akun Google, pengguna secara mandiri dapat mengatur data yang mereka bagikan ke Google, antara lain berupa histori lokasi (Location History), aktivitas di website dan aplikasi (Web and App Activity) dan informasi mengenai perangkat.

Google menyediakan tiga opsi bagi pengguna mereka mengenai data apa yang tersimpan di platform tersebut, yaitu menghapus manual, menyimpan data selama tiga bulan atau 18 bulan.

Setelah periode tersebut, data secara otomatis akan dihapus dari akun Google.

Fitur hapus otomatis tersebut saat ini baru tersedia untuk Web and Activity, Google berencana akan menambah fitur ini untuk Location History dalam beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Google akan perluas mode Incognito ke Maps dan Search

Baca juga: Ini cara platform media sosial cegah hoaks

Baca juga: Penutupan jalan 22 Mei versi Google Maps

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019