Memang ada tren perubahan pada tahun ini, dari moda transportasi udara ke bus atau kapal laut
Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Bayu Windia mengakui pemudik lebih memilih menggunakan bus dan kapal laut ketimbang pesawat menyusul harga tiket pesawat yang mahal.

"Memang ada tren perubahan pada tahun ini, dari moda transportasi udara ke bus atau kapal laut," ujarnya.

Menurutnya, peralihan moda transportasi ini wajar di tengah mahalnya harga tiket pesawat.

"Kenapa pindah, karena kalau pakai transportasi laut dan darat itu jauh lebih murah. Kalau pesawat satu orang bisa Rp1,5 juta. Itu kalau sendiri, belum hitung istri dan anak, sudah berapa. Tapi itu contoh," ucapnya.

"Semua rute harga tiket pesawat tinggi, tapi kita belum tahu seberapa besar persentase penurunannya," tambah Bayu.

Bayu menyatakan, meski penumpang pesawat mengalami penurunan, tidak lantas berpengaruh terhadap ketersediaan moda transportasi lain seperti bus dan kapal laut.

"Jumlah moda transportasi kita itu ada 21 ribu, sedangkan prediksi pemudik itu ada 19 ribu orang. Jadi antara jumlah angkutan dan penumpang kita aman lah. Semua pemudik masih bisa terangkut," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan seluruh fasilitas terminal, bandara, dan pelabuhan termasuk armada angkutan Lebaran pada arus mudik tahun ini sudah siap.

"Termasuk posko keamanan angkutan semua sudah siap," katanya.

Baca juga: Gubernur NTB cek kesiapan angkutan mudik lebaran
Baca juga: Pemudik dari Bali ke NTB juga dominan bersepeda motor


Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019