Washington (ANTARA News) - Suatu perusahaan telepon memutus akses penyadapan internasional untuk FBI karena biro penyelidik federal AS itu menunggak tagihan, ungkap audit pemerintah yang terbit pada Kamis. Audit dari inspektorat jenderal Departemen Kehakiman AS itu menilai FBI buruk dalam mengelola dana penyelidikan rahasia sehingga rawan korupsi. Contoh yang dikemukakan audit itu adalah terhentinya penyadapan yang dilakukan berdasarkan "Undang-undang Pengawasan Intelijen Asing" (FISA) akibat terlambatnya pembayaran tagihan. Undang=undang itu mengatur pengintaian secara elektronik dalam kasus-kasus terorisme dan intelijen. "Penunggakan-penunggakan telah menyebabkan penyedia jasa telekomunikasi benar-benar memutus sambungan-sambungan telepon untuk pengintaian FBI, akibatnya bukti tidak didapat, termasuk suatu informasi penyadapan... yang berdasarkan FISA, terhenti karena penunggakan pembayaran tagihan," tulis laporan itu seperti dikutip Reuters. FBI mengakui ada "sedikit kejadian" di mana pengintaian terganggu gara-gara tertunggaknya pembayaran tagihan telefon. FBI juga menambahkan, "gangguan ini sifatnya sementara dan berdasarkan penilaian kami, tidak satu kasus pun yang secara signifikan kena dampaknya." Serikat Kebebasan Sipil Amerika mengemukakan laporan itu mengungkapkan kemunafikan perusahaan penyedia jasa telepon karena mereka minta Kongres memberi kekebalan hukum atas kerjasama dalam penyadapan tertentu. Perusahaan telepon beralasan kekebalan hukum itu perlu karena mereka hanyalah menjalankan tugas negara. "Mereka berdalih hanya menjalankan tugas sebagai `patriot yang baik`, dengan membolehkan pemerintah mematai-matai kita tanpa surat pengadilan, namun mereka berani memutus penyadapan jika pemerintah terlambat membayar tagihan," kata Michael German, pengacara Serikat Kebebasan Sipil Amerika. Program FISA, yang akan diperpanjang oleh Kongres, dicela karena terlalu menganggu dan tidak konstitusional. Presiden George W. Bush minta agar Kongres memberi kekebalan kepada perusahaan telefon dari gugatan hukum jika diikutsertakan dalam program itu. Bush mengatakan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan telefon untuk penyadapan demi keamanan nasional adalah "membela negara kita". Audit itu menyusul suatu kasus tahun 2006 ketika seorang karyawan FBI mengaku bersalah telah mencuri lebih dari 25 ribu dolar dana telekomunikasi rahasia. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008