Padang (ANTARA) - Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meminta khatib shalat hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah di halaman Kantor Gubernur Sumbar untuk tidak membahas politik praktis dan lebih pada ukhuwah islamiyah.

"Kami sudah surati khatib tentang hal itu. Bahan khutbah sudah diserahkan ke kita dan dibagikan pada saat sholat nanti," kata Kepala Bagian Bina Mental Biro Mental dan Kesra Pemerintah Provinsi Sumbar, Karimis di Padang, Sabtu.

Ia menyebut imbauan untuk tidak membahas politik praktis itu merupakan imbauan dari MUI Pusat yang ditindaklanjuti di daerah.

Pelaksanaan sholat Idul Fitri 2019 kembali dipusatkan di halaman kantor gubernur setempat dimulai pukul 7.30 WIB seperti tahun sebelumnya. Sebagai alternatif jika terjadi hujan, disiapkan Masjid Raya Sumbar.

"Kami juga sudah siapkan Masjid Raya Sumbar. Kalau dibutuhkan, bisa langsung digunakan," katanya.

Bertindak selaku khatib, Dr.H. Amran Suaidi Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung, sementara dan selaku Imam, Ust Defrizal dari UIN Jakarta.

Tempat berwudhu akan disiapkan di sekitar lokasi sehingga jemaah yang melaksanakan di halaman kantor merasa nyaman. Serta, sound system juga dipersiapkan dengan berkoordinasi dengan Biro Umum Setdaprov Sumbar sebab evaluasi dari pelaksanaan tahun lalu suara khatib tidak terdengar hingga barisan belakang.

Sementara untuk areal parkir, panitia menyarankan sejumlah pekarangan perkantoran. Jalan Mangunsarkoro, jalan Ujung Gurun. Saat pelaksanaan salat, jalan Sudirman ditutup. Mulai dari perempatan Kantor Dinas Pendidikan Sumbar, sampai perempatan jalan Koto Tinggi.Seluruh kantor pemerintahan di sekitar kantor Gubernur Sumbar disiapkan untuk dijadikan lahan parkir bagi jemaah salat

"Selain kantor pemerintahan, kami juga berharap halaman rumah warga di sekitaran kantor dijadikan lokasi parkir," katanya.

Baca juga: Quraish Shihab beri nasihat tentang kesatuan

Baca juga: Ustad Abdul Somad dijadwalkan jadi khatib salat Idul Fitri Dumai

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019