Biak (ANTARA) - Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) III Marsekal Muda TNI Andyawan Martono P mengatakan Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah Bhinneka Tunggal Ika.

"Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia," kata Marsda TNI Andyawan Martono P pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Biak, Sabtu.

Andyawan mengatakan Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan.

Proses pengamalan nilai-nilai Pancasila, menurut dia, harus tertanam di dalam hati yang suci, dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus.

Ia mengutip pesan Presiden Joko Widodo bahwa dengan memperingati dan merayakan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan.

"Pertama kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah di mana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara sehingga bangsa Nusantara yang beragam dapat bersatu menjadi satu bangsa," katanya.

Sebagai bangsa yang besar, menurut Andyawan, bangsa Indonesia tidak akan meninggalkan sejarah apa yang disebut oleh Bung Karno "jas merah".

"Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional," katanya.

Pada akhir amanatnya, Andyawan menekankan lima hal, yakni pertama, perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan Iagi. Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus.

Kedua, membangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Pancasila sebagai bintang penuntun mengandung visi dan misi negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan. Pancasila sebagai energi positif bangsa.

"Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan, khususnya dalam merealisasikan visi dan misi bangsa Indonesia," katanya.

Andyawan mengakui sebagai bangsa yang majemuk, keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun "Tamansari Kebudayaan" yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat.

"Indonesia untuk kita semua dan Pancasila adalah rumah kita semua. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerja sama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada," ujarnya.

Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang dapat menumbuhkan dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan.

"Kita Indonesia, Kita Pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimistis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur," katanya.

Ia mengajak seluruh komponen bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

Kepala Penerangan Pangkalan Udara Manuhua Letkol Mangapul Simanjuntak mengatakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila berlangsung di tengah guyuran hujan deras membasahi peserta dari seluruh jajaran TNI Angkatan Udara.

Meski diguyur hujan deras, lanjut dia, seluruh rangkaian acara Hari Lahir Pancasila berjalan hikmat dan lancar.

Pada upacara Hari Lahir Pancasila itu juga dibacakan sambutan Ketua BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Haryono. Sambutan dibacakan Marsda Andyawan bahwa kondisi geografis wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan semakin memperkokoh keyakinan akan Tanah Air Indonesia.

"Kesatuan gugusan pulau yang berada di antara dua samudra, Pasifik dan Hindia, serta di antara dua benua, Asia dan Australia, meneguhkan bahwa kita sebagai bangsa memiliki ruang hidup Tanah Air sebagai satu kesatuan," ujarnya.

Peringatan Hari Lahir Pancasila dihadiri Pangkosekhanudnas IV Marsekal Pertama TNI Mujianto,Kas Koopsau III Marsma TNI I Wayan Sulaba, Danlanud Manuhua Marsma TNI Daan Sulfi, para pejabat Koopsau III,Kosekhanudnas IV dan pejabat Lanud Manuhua serta Dansatrad 242 Tanjung Warari, Danyon Paskhas 468 Sarotama Biak.

Pewarta: Muhsidin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019