Solo (ANTARA News) - Polisi, pada Sabtu memboyong arca Nandisawahanamurti ke kota asalnya Solo, setelah sempat dinyatakan hilang dari Museum Radya Pustaka dan ditemukan di rumah pengusaha Jakarta, Hashim Djojohadikusumo, pembeli terakhir benda bersejarah itu. Tim Penyidik Poltabes Solo memboyong arca Nandisawahanamurti dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Sejarah dan Purbakala, Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya (Deparsenibud) di Jakarta, instansi yang telah mengamankan benda itu dari rumah Hashim. Kasat Reskrim Poltabes Solo, Kompol Syarif Rahman, mengatakan arca itu akan dijadikan sebagai salah satu barang bukti dalam kasus pencurian sekaligus pemalsuan lima arca Radya Pustaka yang saat ini sedang ditangani. Menurut dia, Arca Nandisa ini juga dicuri bersamaan dengan lima arca kuno Radya Pustaka yang juga menyeret Kepala Museum ini sebagai tersangkanya. Ia mengatakan, dengan adanya barang bukti baru ini, ada kemungkinan pihak kepolisian juga akan memanggil kembali sejumlah saksi yang juga sempat dimintai keteranga, termasuk Hasim Djojohadikusumo, yang juga merupakan putra almarhum begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo. "Kalau memang masih dibutuhkan, kami bisa memanggil lagi. Yang penting jangan terburu-buru, agar jangan sampai mentah di pengadilan nantinya," katanya. Sementara itu, Ketua Pokja Perlindungan Balai Pelestarian Peninggal Purbakala (BP3) Jawa Tengah, Lambang Babar Purnomo langsung memeriksa keaslian Arca Nandisa ini. Ia menyatakan, arca yang berhasil dibawa kembali ini asli dan benar-benar koleksi Museum Radya Pustaka.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008