Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Kota Samarinda mengajak puluhan komunitas kreatif di berbagai lini kehidupan melakukan buka bersama puasa, dengan harapan makin menguatkan silaturahim yang selama ini sudah terjalin sekaligus untuk meningkatkan daya kreativitas mereka.
"Ada puluhan komunitas kreatif di Samarinda yang hadir dalam buka puasa bersama kali ini, antara lain dari komunitas stand up comedy, komunitas ekonomi kreatif, dan komunitas pecinta lingkungan," ujar Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu malam.
Pada buka puasa bersama dengan puluhan komunitas tersebut digelar di aula Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda itu Sugeng berharap melalui kegiatan ini akan terjalin hubungan yang erat antarkomunitas, yakni diawali dari mereka yang belum saling kenal, kemudian melalui buka puasa ini terjalin interaksi antarkomunitas yang kemudian saling kenal.
Dari saling kenal tentu diharapkan saling bertukar informasi antara komunitas yang satu dengan komunitas yang lain. Hal ini juga sekaligus bisa menambah jaringan untuk pengembangan kreativitas masing-masing komunitas.
Salah seorang ketua komunitas kreatif yang hadir, Marzuki Tanjung selaku Ketua Gerakan Merawat dan Menjaga Parit (Gemmpar) Samarinda, mengaku buka puasa ini memiliki makna tersendiri karena ia bisa ketemu dengan kawan yang lama tidak ketemu.
"Ada beberapa kawan yang lama tidak ketemu, tak disangka ternyata ketemu, banyak yang hal yang kami bicarakan setelah acara buka puasa bersama tadi, mulai pekerjaan, kreativitas dalam kelompok, hingga rencana kegiatan ke depan yang mungkin bisa dilakukan sama-sama," ucap Markus, panggilan akrabnya.
Ia juga mengatakan bahwa buka puasa bersama ini juga merupakan bentuk perhatian Pemkot Samarinda terhadap komunitas yang selama ini turut membantu pemerintah dalam pembangunan, tentunya sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
"Kalau kami di Gemmpar, termasuk komunitas yang unik karena merawat dan menjaga parit. Saya menganggap parit memiliki peran vital baik dari sisi kesehatan maupun masalah sosial, karena parit yang buntu selain menjadi pemicu berbagai penyakit juga bisa menjadi penyebab banjir," ucapnya.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019