Jakarta (ANTARA) - Volvo menggelontorkan dana investasi jutaan euro kepada perusahaan rintisan (startup) Varjo Technologies, guna menciptakan teknologi realitas maya (virtual reality/VR), berupa layar dan kamera yang akan dipakai insinyur dalam menguji respons mobil otonom dalam menghindari bahaya, misalnya rusa atau pejalan kaki yang melintas.

Varjo, yang didirikan alumni Nokia dan Microsoft Corp, telah mengembangkan augmented-reality dengan resolusi gambar yang jauh lebih tinggi daripada produk yang diproduksi pesaingnya.

Didukung pendiri Skype, Niklas Zennstrom's Atomico dan EQT Ventura, perusahaan itu mampu mengembangkan dan menggabungkan video resolusi tinggi dari dunia nyata kemudian objek itu dipadukan secara digital untuk menjadi alat simulasi.

"Kami dapat simulasikan pejalan kaki atau hewan yang berjalan di depan mobil, dan Anda dapat menggunakan sensor di headset untuk melacak pergerakan mata orang yang menggunakan perangkat," kata pimpinan Volvo Cars Tech Fund, Zaki Fasihuddin, dilansir Bloomberg, Sabtu (1/6).

"Jenis teknologi itu dapat membantu kami belajar lebih banyak tentang bagaimana cara membuat produk yang lebih aman dan lebih ramah kepada pengguna," kata Fasihuddin.

Pabrikan otomotif Swadia itu memiliki citra yang baik di bidang keselamatan berkendara, karena dalam beberapa dekade telah melahirkan terobosan yang berguna antara lain sabuk pengaman tiga titik dan perlindungan benturan samping.

Volvo menolak untuk menyebutkan nilai investasinya kepada Varjo. Namun perusahaan rintisan itu diketahui telah mengumpulkan 50 juta dolar AS untuk mengembangkan teknologi itu.

Varjo juga telah meneken kerja sama dengan perusahaan mobil Jerman yakni Audi dan BMW.


Baca juga: Geely buka pusat riset mobil listrik mewah di Jerman

Baca juga: Volvo China tarik 6.223 unit XC90 karena masalah pendingin mesin
Baca juga: Volvo pangkas ratusan karyawan
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019