Pemalang (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Rycko Amelza Dahniel mengatakan, arus mudik Lebaran yang melalui jalur Tol Trans Jawa mulai turun sehingga pengemudi kendaraan cenderung mengemudikan mobil melampaui batas maksimal.

"Alhamdulillah, hari ini (Senin) arus mudik kendaraan yang masuk ke jalan Trans Jawa mulai dari Brebes sampai dengan ke timur Sragen sudah turun meski volumenya masih 200 persen dibanding sebelumnya mencapai 300 persen," kata Kapolda di sela-sela pantauan arus kendaraan di Pos Gandulan, Kabupaten Pemalang, Senin.

Menurut dia, arus mudik di ruas jalan Tol Batang-Semarang sudah melewati puncaknya yaitu pada 31 Mei 2019 sehingga jalur tol mulai lancar dan semula diberlakukan melalui sitem one way (satu arah) kini sudah menjadi two way (dua arah).

"Dengan lancarnya ini maka kecepatan kendaraan di jalur tol bisa mencapai 100 kilometer bahkan lebih. Oleh karena hal itu sangat berbahaya bagi keselamatan berkendara bagi mereka yang sudah kelelahan," katanya.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi kecelakaan di jalur tol, Polda Jateng akan melakukan upaya dengan berkoordinasi Dinas Perhubungan agar pengemudi mengurangi kecepatan kendaraannya.

"Batas maksimal kecepatan kendaraan di jalur tol kan 100 kilometer per jam," katanya.

Kapolda memprediksi arus balik Lebaran akan terjadi pada 7 Juni hingga 9 Juni 2019 sehingga Polri akan melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak menggunakan kendaraan dengan kecepatan tinggi.

"Oleh karena, apakah nanti akan dilakukan one way atau tidak, itu sifatnya situasional. Jika tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas maka kendaraan akan melaju dengan kecepatan maksimal," katanya.

Ia mengatakan hingga H-2 Lebaran 2019, tercatat sejumlah kecelakaan lalu lintas yang merenggut 13 jiwa yaitu 9 korban di antaranya akibat kecelakaan di jalur tol.

"Jumlah korban meninggal kurang lebih di jalur tol ada 4 dan di luar tol 9 orang," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019