Mumbai (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan India sedang menjajaki kemungkinan kerjasama perdagangan bebas untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara yang ditargetkan mencapai 10 milliar dolar As pada 2010. "Kita beri target dalam enam bulan ini supaya studi kelayakannya selesai," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai pertemuan dengan sekitar 200 pengusaha Indonesia dan India di Mumbai, Selasa. Menurut dia, studi kelayakan bersama mengenai itu merupakan implementasi kesepakatan dua pihak pada 2005. "Kita baru mulai akhir tahun lalu dan baru satu kali pertemuan," ujarnya. Untuk mencapai target nilai perdagangan dua negara sebanyak 10 miliar dolar AS pada 2010, Mendag mengatakan selain dilakukan promosi perdagangan juga menurunkan hambatan tarif dan non tarif antara Indonesia dan India. "Hambatan kita memang pada masalah tarif dan nontarif seperti mengenai kualitas produk ekspor. Itu sudah ada dalam agenda pertemuan bilateral dan nanti akan dibahas bersama," tambahnya. Selama ini, tren pertumbuhan ekspor ke India mencapai 26 persen yang kebanyakan adalah komoditas perkebunan seperti minyak sawit mentah (CPO), batubara serta tekstil dan produk tekstil (TPT). "Jadi kita perlu perluas kerjasama dan perbanyak jenis komoditi ekspornya," ujar Mendag. Pemerintah India menerapkan tarif Bea Masuk (BM) yang tinggi untuk CPO dari Indonesia yaitu sekitar 60 persen. Sementara itu, ASEAN dan India juga masih memfinalisasi perundingan perdagangan bebas yang ditargetkan rampung dalam beberapa bulan kedepan. "FTA ASEAN-India hampir selesai, tadinya diharapkan negosiasi rampung tahun lalu," tambahnya. Selain upaya penurunan BM produk ekspor Indonesia ke India melalui forum bilateral dan regional, pemerintah mendorong peningkatan ekspor dengan diversifikasi produk manufaktur lain yang berpotensi seperti kertas, mebel, dan otomotif. "Industri otomotif dua negara banyak kemiripan dan bisa saling melengkapi, kita bisa tingkatkan kerjasama sektor jasa yang juga harus kita gali lebih banyak terutama bidang teknologi informasi karena mereka (India) maju sekali," jelasnya. Senada dengan Mendag, Ketua Konfederasi Industri India (CII), R. Balasubramaniam, mengatakan masih banyak bidang kerjasama perdagangan yang bisa dikembangkan seperti furnitur, perbankan, dan teknologi informasi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008